Unsubscribe Kagak Ngefek! Pengikut Deddy Corbuzier Tetap Betah Walau Ada Tayangan LGBT

Laporan: Ari Harahap
Selasa, 10 Mei 2022 | 11:42 WIB
Deddy Corbuzier undang pasangan LGBT/tangkapan layar podcast Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier undang pasangan LGBT/tangkapan layar podcast Deddy Corbuzier

SinPo.id - Tagar #UnsubscribedYouTubeDeddyCorbuzier menjadi trending di media sosial Twitter Indonesia. Hal itu dampak dari kehadiran pasangan gay Ragil Mahardika dan Frederick Vollert dalam podcastnya. 

Hal tersebut menuai pro dan kontra dari para netizen. Banyak warganet yang kecewa dengan sikap Deddy hingga hadir seruan unsubscribe kanal Youtube Deddy.

Menurut laporan data dari socialblade.com, jumlah subscribers YouTube Deddy Corbuzier berada di angka 18,8 juta. Namun, pada Selasa (10/5) pagi, Subscribers YouTube Deddy berjumlah 18,6 juta.

Itu artinya, terdapat penurunan jumlah subscribers YouTube Deddy Corbuzier sebanyak 200 ribu imbas dari kehadiran pasangan gay itu.

Dengan kehilangan jumlah subscriber yang hanya 200 ribu, bisa dikatakan tayangan LGBT di Podcast Deddy tidak terlalu berefek pada jumlah subscriber Deddy. 

Tidak hanya itu, follower akun instagram Deddy Corbuzier juga melorot drastis. Ketika video itu ramai dikritik warganet, jumlah follower Deddy Corbuzier langsung melorot ke angka 11,1 juta. 

Dengan begitu, bapak satu anak tersebut kehilangan lebih dari 8 juta follower hanya dalam semalam. 

Diketahui, dalam podcast sebelumnya, Ragil Mahardika mengaku punya alasan tersendiri kenapa harus menikah dengan pasangannya, Fred. Menurut lelaki asal Medan ini, yang paling utama adalah keamanan dan keselamatan. Apalagi Ragil tak punya keluarga di Jerman.

"Orang kan setelah pacaran, fasenya menikah. Enggak harus juga sih, tapi ada kesepakatan bersama dan dia (pasangan) bilang step berikutnya adalah married," kata Ragil Mahardika di podcast Close The Door yang diasuh Deddy Corbuzier yang diunggah Sabtu (7/5).

Dengan menikah, Ragil Mahardika merasa lebih aman dan nyaman. Kalau sampai terjadi apa-apa, si pasangan menjadi orang yang berhak atas segala sesuatu hal atas pasangannya tersebut.

"Di Jerman itu tipikal kalau mereka hanya tinggal serumah, dan kita kenapa-kenapa dia enggak ada hak sama sekali. Apa yang aku miliki, misal tabungan aku, kalau dia susah pada saat kami nikah ada apa-apa (pasangan berhak atas harta tersebut)," ujar Ragil Mahardika.sinpo

Komentar: