Gerindra Setuju Film G30S/PKI Versi Baru, Asalkan Isinya Tetap Asli

Oleh: Ismirsyaf Arbi
Sabtu, 23 September 2017 | 11:40 WIB
Bambang Haryo Soekartono selaku Politisi Gerindra - Foto: Ilustrasi
Bambang Haryo Soekartono selaku Politisi Gerindra - Foto: Ilustrasi

Jakarta, sinpo.id - Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono, menilai bahwa Film G30S/PKI merupakan sebuah film dokumenter yang alur ceritanya mendekati kenyataan. Pasalnya, Arifin C Noor telah melibatkan banyak pihak dalam pembuatan film tersebut, mulai dari saksi yang masih hidup, anak-anak korban pembantaian kekejaman PKI hingga sejarawan.

"Menurut saya, itu film dokumenter yang sudah melibatkan begitu banyak sejarawan. Begitu banyak para pelaku di dalam peristiwa tersebut, baik dari yang memang masih ada pada waktu pembuatan film itu sampai pada anak-anak mereka, yang sebagai saksi hidup pada waktu itu," ujarnya saat dihubungi oleh sinpo.id, Jumat (22/9).

Terkait wacana Presiden Jokowi yang menginginkan agar film G30S/PKI dibuatkan dengan versi terbaru, Politisi Gerindra ini mengaku mendukung langkah tersebut.

"Saya pikir boleh membuat (film) baru, dengan versi yang bisa dicerna oleh anak muda, kaum milineal misalnya, tapi harus melibatkan sejarawan, harus melibatkan saksi-saksi yang ada," katanya.

Meskipun demikian, Bambang mengingatkan agar film G30S/PKI versi baru itu tidak mengubah konten atau isi film tersebut.

"(Film G30S/PKI versi baru) Tidak boleh lari dari konten atau isi daripada originalnya film lama. (Karena) Film lama ini adalah dokumentasi negara, yang dimana itu tidak boleh hilang,” tegasnya.

Menurutnya, jika Pemerintah merubah alur cerita dalam Film G30S/PKI versi terbaru, maka Pemerintah hanya akan membuat gaduh masyarakat.

"Dengan adanya perubahan yang dilakukan oleh Pemerintah atau revisi itu, akhirnya (hanya akan) membuat gaduh masyarakat," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Bambang berharap Pemerintah kembali menayangkan film tersebut, hal tersebut bertujuan agar generasi muda mengetahui dan memahami serta mendapatkan pelajaran yang bermanfaat.

"Jangan sampai hal-hal yang sadis seperti itu terjadi lagi di negara ini," tutupnya.sinpo

Komentar: