Komisi V DPR RI: Banjir Besar Akan Kembali Mengancam Aceh
Jakarta, sinpo.id - Banjir besar akan kembali mengancam Kota Banda Aceh, hal ini diakibatkan kanal banjir (floodway) Krueng Aceh yang semakin dangkal. Pemerintah pun diminta untuk segera merehabilitasinya.
Persoalan tersebut mendapat tanggapan dari Firmandez selaku Anggota Komisi V DPR RI yang membidangi urusan infrastruktur dan perhubungan, meminta untuk mengeruk floodway Krueng Aceh dan melakukan rehab, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 300 miliar, Rabu (20/9).
“Kita minta pemerintah pusat untuk menganggarkan dana perbaikan sesuai kebutuhan, karena dalam anggaran 2018 ini belum masuk. Padahal sudah diusulkan, Pemerintah pusat berdalih tidak ada anggaran,” paparnya.
Koordinator Tim Pemantau Otonomi Khusus (Otsus) Aceh ini mengungkapkan, floodway dan tanggul sungai Krueng Aceh selesai dibangun pada tahun 1992. Saat ini tanggul sudah mulai rusak dan terjadi seddimentasi saat tsunami 26 Desember 2004 lalu. Biaya perbaikan sekitar Rp 300 miliar, kanal banjir Krueng Aceh ini dari Bakoy melewati jembatan Lamnyoeng, Krueng Cut, sampai ke Alue Naga.
Selain itu kata politisi Golkar tersebut, konstruksinya tanggul Krueng Aceh sudah berusia 25 tahun, sudah sangat perlu perbaikan. Panjang saluran yang perlu dikeruk dan diperbaiki sekitar 10 kilometer.
“Saat bencana tsunami, lumpur tsunami dan sedimen masuk melalui Alue Naga, sehingga sebagian floodway sudah mulai dangkal. Maka, bila banjir besar, air tidak bisa mengalir melalui kanal banjir/floodway yang menuju laut dan Banda Aceh jadi rawan banjir,” tutupnya.

