Sufmi Dasco: Tak Ada yang Salah dengan Mewaspadai Komunisme
Jakarta, sinpo.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyayangkan pernyataan beberapa pihak termasuk pejabat tinggi yang seolah menganggap tidak penting lagi mewaspadai bangkitnya komunisme. Walaupun ada persepsi yang menyatakan bahwa komunisme di Indonesia tidak mungkin bangkit, karena komunisme di dunia sudah runtuh. Pernyataan tersebut menurutnya sangat tidak tepat, karena bisa bangkit atau tidaknya komunisme di Indonesia, ya tergantung dengan situasi dan kondisi di Indonesia.
“Kita harus ingat, bahwa sebelum dibubarkan pada tahun 1965, PKI adalah Partai Komunis non penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan Tiongkok. Jika kita lengah, komunisme bisa bangkit di Indonesia dan menjalar ke belahan dunia lain,” tegas Dasco melalui keterangan tertulisnya kepada sinpo.id
Anggota Komisi III DPR RI ini juga mengatakan, selama TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 belum dicabut, maka bangsa ini harus waspada dan terus pasang kuda-kuda menghadapi komunisme. Segala bentuk kegiatan anti-komunisme harus didukung, termasuk pemutaran film pengkhiantan G30S-PKI, terlepas dari tuduhan bahwa film tersebut merupakan propaganda Orde Baru.
“Menurut saya, tetap tidak ada persoalan. Tidak semua yang berbau Orde Baru jelek, dalam konteks kampanye melawan komunisme saya pikir Orde Baru justru sangat bagus,” ujarnya.
Dasco menambahkan, bagi mereka yang kemarin sempat viral dengan slogan saya Indonesia, saya Pancasila, saat ini adalah momen yang paling tepat untuk membuktikannya dengan menunjukkan sikap melawan komunisme. "Kita tidak boleh lupa bahwa ancaman terbesar, paling nyata dan sudah terbukti berbahaya bagi Pancasila adalah virus komunisme," Tambahnya.
“Jangan juga ada ketakutan bahwa isu komunisme ini mengarah pada delegitimasi Pemerintahan Presiden Jokowi. Yang saya lihat, antusiasme masyarakat melawan komunisme saat ini murni karena urusan konstitusi,” tutup Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini.

