Korban Tewas Serangan Roket Di Stasiun Kereta Ukraina Bertambah Jadi 52 Orang

Laporan: Samsudin
Sabtu, 09 April 2022 | 16:24 WIB
Korban serangan roket di stasiun kereta Ukraina/AP
Korban serangan roket di stasiun kereta Ukraina/AP

SinPo.id - Korban tewas dari serangan rudal Rusia di stasiun kereta api Kramatorsk di Ukraina timur, hingga Sabtu (9/4) ini bertambah menjadi 52 orang.

Informasi itu disampaikan Gubernur Regional Pavlo Kyrylenko dalam pesannya di Telegram. Dari puluhan korban, setidaknya lima anak termasuk di antara mereka yang tewas.

Serangan itu dikecam keras Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky. Ia menyebut serangan itu sebagai "kejahatan perang lain yang dilakukan oleh Rusia".

“Semua negara terkemuka di dunia telah mengutuk serangan Rusia di Kramatorsk,” kata Zelenskyy dalam pidato.

“Kami menantikan reaksi global yang solid terhadap kejahatan perang ini,” tambahnya.

Dia menambahkan: "Semua orang yang bertanggung jawab atas ini akan dibawa ke pengadilan."

Disisi lain, Gedung Putih turut mengecam serangan 'mengerikan' di stasiun kereta Ukraina ini.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan serangan terhadap Kramatorsk adalah "kekejaman mengerikan lainnya yang dilakukan oleh Rusia," dan pemerintah akan mendukung upaya untuk meminta pertanggungjawaban Rusia.

“Yah, apa yang telah kita lihat selama enam minggu terakhir atau lebih dari itu telah dicirikan oleh presiden sendiri sebagai kejahatan perang, yang merupakan penargetan yang disengaja terhadap warga sipil,” kata Psaki dalam konferensi pers reguler.

“Ini adalah kekejaman mengerikan lainnya yang dilakukan oleh Rusia, menyerang warga sipil,” tandasnya.

AS juga mengaku yakin Rusia menggunakan rudal balistik jarak pendek untuk menyerang stasiun kereta Kramatorsk, kata seorang pejabat senior pertahanan AS.

“Kami tidak menerima penolakan Rusia bahwa mereka tidak bertanggung jawab,” kata pejabat itu.

Pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Pentagon yakin pasukan Rusia menggunakan rudal SS-21 Scarab dalam serangan itu tetapi motivasi untuk serangan itu tidak jelas.sinpo

Komentar: