Mayat Bergelimpangan Di Reruntuhan Gedung, Situasi Borodyanka Lebih Mengerikan Daripada Bucha
SinPo.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan situasi di kota Borodyanka setelah penarikan pasukan Rusia sangat mengerikan.
“Situasi di sana jauh lebih mengerikan daripada di Bucha, yang direbut kembali oleh tentara Ukraina beberapa hari lalu,“ kata Zelenskyy dalam pesan video, dikutip dari Spiegel, Jumat (8/4).
“Ada lebih banyak korban pendudukan Rusia di sana,”
Sebelumnya, Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova telah melaporkan penemuan puluhan mayat di daerah pemukiman Borodyanka.
"26 mayat ditemukan dari puing-puing di dua blok flat saja," tulisnya di Facebook.
“Entah berapa banyak lagi mayat warga yang akan ditemukan di kota barat laut Kiev itu,” tambahnya.
Venediktova kembali menuduh Rusia melakukan kejahatan perang. Bukti ini "ada di mana-mana," jelasnya.
Tidak ada fasilitas militer di Borodyanka, "satu-satunya target mereka adalah penduduk sipil.
Rusia menggunakan bom cluster dan beberapa sistem peluncur roket berat, Venediktova menambahkan. Dia menuduh pasukan Rusia "membunuh, menyiksa dan memukuli" warga sipil dan melakukan serangan seksual.
Pihak berwenang Ukraina akan mengumpulkan bukti kesalahan Rusia di Borodyanka untuk pengadilan lokal dan internasional.
Sanksi Lebih Berat
Tak lama setelah paket sanksi UE kelima terhadap Rusia diketahui, Zelensky menyerukan sanksi yang lebih ketat. Sanksi yang sekarang telah dijatuhkan belum cukup untuk menghentikan Rusia dan mengakhiri perang, kata Zelensky.
“Sanksi lebih diperlukan. Sanksi yang lebih keras diperlukan,” katanya.
Pada saat yang sama Zelensky menuntut negara barat memasok senjata untuk negaranya. Dengan begitu, harapnya, Ukraina bisa memenangkan pertarungan melawan Rusia.
Zelensky mengatakan angkatan bersenjata negaranya masih melakukan segala kemungkinan untuk mengusir serangan pasukan Rusia di Donbass.
Unit Rusia menjadi lebih aktif di daerah ini dan mengumpulkan pasukan baru dari Rusia. Kyiv melihat segalanya, menganalisis setiap langkah dan akan merespons.

