AS Ancam Boikot G20 Indonesia Jika Ada Rusia, Bagaimana Dengan China?
SinPo.id - Konflik Rusia-Ukraina yang kian berlarut-larut memunculkan perdebatan dalam forum G20. Amerika Serikat pada Rabu (6/4) dengan tegas menyampaikan mereka akan absen dari pertemuan KTT G20 di Indonesia apabila Rusia turut hadir.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen. Pernyataan Yellen pada sidang Komite Jasa Keuangan di House of Representative AS menimbulkan pertanyaan tentang peran masa depan G20, setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Sejak 2008, G20 telah menjadi forum internasional utama untuk berbagai isu, dari bantuan Covid-19 hingga utang lintas batas.
"Invasi Rusia ke Ukraina dan pembunuhan warga sipil di Bucha merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global yang berbasis aturan, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi Ukraina dan sekitarnya," ujar Yellen kepada parlemen AS.
Yellen mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden ingin mendorong Rusia keluar dari partisipasi aktif di lembaga-lembaga internasional utama.
Namun di sisi lain, Yellen mengakui bahwa Rusia tidak mungkin dapat dikeluarkan dari Dana Moneter Internasional (IMF) karena terbentur aturan.
"Presiden Biden telah menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya bahwa tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun. Dia (Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana," kata Yellen.
China Dukung Indonesia
Rusia telah mengonfirmasi bahwa Presiden Vladimir Putin akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun ini. Rusia telah menerima dukungan China untuk tetap berada dalam G20. Seorang pejabat pemerintah yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan bahwa Indonesia tidak dapat mengusir anggota G20 termasuk Rusia.
“Pihak Tiongkok (China) mendukung Indonesia berperan sebagai presidensi G20 dan dengan sukses menyelenggarakan KTT G20 di Bali,” jelas Atase Pers Kedutaan Besar China untuk Indonesia Yu Ke, melansir kumparan, Kamis (7/4).
“Pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa G20 adalah yang forum utama ekonomi bagi masyarakat internasional untuk membahas masalah ekonomi dan keuangan, dan tidak boleh diganggu oleh masalah lain. Kami juga sepenuhnya setuju dengan ini,” sambungnya.
Pernyataan Yu Ke menegaskan kembali pernyataan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang mengenai sikap Indonesia tentang kehadiran Rusia di forum ini.
“Pemerintah Indonesia, sebagai presiden G20, telah menyatakan posisinya tentang masalah ini, kami yakin posisi ini sepenuhnya benar dan didukung penuh oleh pemerintah Tiongkok,” papar Lu Kang dalam konferensi pers, Kamis (31/3).