Sadis! Pasutri TNI-Bidan Dibunuh, Anak Balitanya Dilukai OTK Di Yalimo Papua, KSAD: Kejar Pelakunya

Laporan: Samsudin
Sabtu, 02 April 2022 | 15:34 WIB
Upacara pelepasan jenazah Sertu Eka dan Istrinya Bidan Sri ke kampung halamannya di Jawa Timur/foto: Pendam XVII/Cenderawasih
Upacara pelepasan jenazah Sertu Eka dan Istrinya Bidan Sri ke kampung halamannya di Jawa Timur/foto: Pendam XVII/Cenderawasih

SinPo.id - Anggota Babinsa Koramil 1702-07/Kurulu, Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) dan istrinya Sri Lestari Indah Putri (33) yang merupakan seorang bidan menjadi korban pembunuhan sadis oleh orang tak dikenal (OTK) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3).

Mereka tewas ditembak dan disabet sabit senjata tajam (sajam). Sadisnya lagi, anak balita Sertu Eka yang turut jadi korban mengalami putus jari hingga harus dilarikan ke puskesmas setempat. Ada dua anak lelaki Sertu Eka yang turut jadi korban. Kedua anak korban masing-masing berusia 4 dan 5 tahun.

Pembunuhan secara sadis tersebut terjadi di rumah korban di Jalan Trans Elelim pada Kamis pagi sekitar pukul 06.15 WIT. Jenazah Sertu Eka dan istrinya ditemukan bersimbah darah di kios mereka.

Di tubuh Sertu Eko ditemukan luka tembak. Sedangkan di tubuh Sri Lestari ditemukan beberapa luka bacok. Di lokasi kejadian ditemukan proyektil dan selongsong peluru kaliber 5.39 mm AK 47. Tempat kejadian perkara saat ini diketahui telah diamankan dan dipasangi garis polisi.

"Anak balita yang merupakan anak dari kedua almarhum juga menjadi korban jari tangannya dipotong," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan melalui keterangan tertulis, kemarin.

"Terkait siapa pelakunya masih belum diketahui (OTK) dan saat ini para saksi-saksi sedang dimintai keterangan di Polres Yalimo," tambah dia.

Perintah KSAD 

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman geram atas insiden aksi penembakan prajurit TNI di, Yalimo, Papua beberapa waktu lalu. Di mana Sertu Eko di Elelim harus gugur akibat serangan tersebut.

"Atas kejadian penembakan terhadap prajurit TNI di Yalimo Papua, mengutuk keras aksi biadab yang dilakukan oleh pelaku penembakan," tulis keterangan resmi Dispenad, dikutip Sabtu (2/4).

Atas kejadian ini, Dudung memerintahkan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Teguh Muji Angkasa bersama jajarannya untuk menangkap para pelaku penyerangan tersebut.

"Untuk mengejar para pelaku sampai dengan ditemukan dan dilakukan proses secara hukum," tegasnya.

Dia juga memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI AD yang melaksanakan tugas di daerah operasi, untuk tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar.

"Dan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam setiap pelaksanaan tugas," imbuhnya.

OPM tidak terlibat

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku tidak terlibat dalam pembunuhan prajurit TNI, Sertu Eka Andrianto Hasugian dan istrinya yang merupakan seorang bidan.

Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam pembunuhan itu. Sebab, anggota TPNPB di Yalimo belum mendapatkan perintah untuk berperang.

"Ya (tidak terlibat), karena TPNPB di wilayah Yalimo tidak ada perintah untuk perang," kata Sebby mengutip CNNIndonesia.com, Sabtu (2/4).

Sebby mengatakan, beberapa hari sebelumnya anggota TPNPB di Yalimo meminta izin untuk berperang. Namun, markas pusat TPNPB tidak mengizinkan.

Menurutnya, TPNPB di Yalimo akan berperang saat revolusi total.

"Waktu revolusi total Yalimo akan siap perang. untuk sementara Yalimo belum punya untuk lakukan penyerangan," ujarnya.sinpo

Komentar: