Andi Arief Marah KPK Serampangan Panggil Dirinya, Minta Anak Buah Firli Minta Maaf

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 28 Maret 2022 | 14:51 WIB
Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief/net
Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief/net

SinPo.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mempertanyakan alasan pemanggilan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara yang menjerat Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Ghafur Mas'ud.

Andi Arief juga mempertanyakan perihal surat pemanggilan dirinya oleh lembaga antirasuah tersebut. Dirinya mengaku belum mendapat aurat pemanggilan resmi dari KPK

"Pertama, mana surat pemanggilan saya?" kata Andi melalui twitter pribadinya, Senin, (28/3).

Andi Arief menduga pemanggilannya itu ada kaitannya dengan tertangkapnya Bupati Penajam Paser Utaraa no aktif  Abdul Ghafur  Mas'ud yang merupakan kader dari partai Demokrat.

"Apakah saya dipanggi hari ini sakai kasua Gratifikasi Bupati Panajam Utara?," ujarnya.

"Kedua, apa urusan saya koq tiba-tiba dihubungkan?, tambahnya.

Atas hal itu, politisi partai berlambang mercy itu akan melakukan pemanggilan kepada Juru bicara (Jubir) KPK Ali Fikri secara resmi ke Dewan pimpnan pusat partai Demokrat.

"Jubir kPK salah bicara atau sengaja perlakukan saya seperrt ini?," pungkasnya.

Sebelumnya, KPK memanggil Andi Arief untuk diperiksa di kasus korupsi di Kabupaten Penajam Paser Utara. Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu akan diperiksa sebagai saksi untuk kolega satu partainya Bupati Penajam Paser Utara nonaktif Abdul Gafur Masud.

“Diperiksa sebagai saksi,” kata Ali Fikri.

Dalam perkara ini, KPK telah menjerat enam orang sebagai tersangka kasus suap proyek dan perizinan di Pemkab Penajam Paser Utara.

Sebagai pemberi sekaligus swasta Ahmad Zuhdi, sedangkan sebagai penerima yaitu Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud.

Kemudian Plt Sekda Penajam Paser Utara Mulyadi, Kepala Dinas PUTR Penajam Paser Utara Edi Hasmoro, Kepala Bidang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Jusman, dan Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan Nur Afidah Balqis.sinpo

Komentar: