Tagar ?Ora Sudi Sumbang IKN? Menggema Di Twitter, Netizen: Mending Buat Beli Minyak Goreng

Laporan: Samsudin
Rabu, 23 Maret 2022 | 17:27 WIB
Bambang Susantono wacanakan urun dana masyarakat biaya IKN/net
Bambang Susantono wacanakan urun dana masyarakat biaya IKN/net

SinPo.id - Pernyataan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono yang mengatakan bahawa pembangunan IKN bisa berasal dari masyarakat melalui crowd funding atau urun dana langsung dijawab netizen.

Tak tanggung-tanggung, netizen pun menggemakan tagar #OraSudiSumbangIKN. Hingga sore ini, topik ini masih menjadi salah satu trending di Twitter. Umumnya, netizen menyampaikan, daripada nyumbang buat pembangunan IKN, mending-mending buat mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti membeli minyak goreng misalnya.

“Daripada nyawer buat IKN mendingan buat beli migor,” sindir akun @Naollivia.

“Yang ngotot mau bangun elo, Yang disuruh nyumbang gua. Enak beut hidup elo yeeee,” sindir akun @den**69

“Udahlah,, jika tak mampu tahan saja dulu...,” sahut akun @Cu** _***r.

“Lha warga negara aja #OraSudiSumbangIKN. Apa yakin investor luar masih percaya? Mungkin para pawang sudi kali, yang jelas mah rakyat #OraSudiSumbangIKN,” sindir akun @**ria**ca**.

“Ini negara,bukan korporasi. Berhentilah berbisnis dengan rakyat. Cuma melihat rakyat sebagai objek perahan pajak, Kebijakan mana yg mensejahterakan rakyat?#OraSudiSumbangIKN, #OraSudiSumbangIKN,” timpal netizen lainya.

Sebelumnya, Bambang Susantono mengatakan, keikutsertaan masyarakat dianggap membuat tata-kelola pembangunan ibu kota supaya baik. 

"Nanti kan bisa juga dari masyarakat pakai crowd funding. Segala model creative funding akan kami eksplor," kata Bambang mengutip Tempo, Rabu (23/3).

Agar masyarakat mau mendanai pembangunan IKN, kata dia, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN cukup penting sebagai jangkar yang menciptakan kepercayaan bagi calon investor.

Dia menilai keikutsertaan masyarakat dapat membuat tata-kelola pembangunan IKN baik.

Bambang mengatakan pada tiga tahun ke depan, proyek pembangunan IKN mendapatkan kepercayaan pasar. Nantinya, pemodal atau swasta akan masuk dengan jumlah investasi yang besar.

"Tentunya mereka ingin (investor) lihat keseriusan pemerintah untuk memulai," kata Bambang.

Menurutnya, jika kredibilitas organisasi otorita IKN sudah terjaga, investor pasti melirik dan tertarik masuk menanamkan modal. Apalagi berdasarkan pengalamannya di Asian Development Bank (ADB), lembaga multilateral masuk jika ada quality insurance (jaminan kualitas).

"Mereka tidak akan masuk kalau ini setengah-setengah. Jadi biasanya memberikan kenyamanan bagi investor untuk masuk. Walau masuknya sedikit. Itu auranya aura positif karena menciptakan kepercayaan," kata dia.

Dia berharap dalam 2-3 tahun ini, utamanya pembangunan IKN dimulai menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. APBN, kata dia, akan menjadi daya ungkit untuk menarik kepercayaan pasar.

 "Modal awal ini kami enggak boleh salah," ujarnya.

Urun Dana Biaya IKN Picu Tagar ‘Ora Sudi Sumbang IKN’, Netizen: Mending Buat Beli Minyak Goreng

Pernyataan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono yang mengatakan bahawa pembangunan IKN bisa berasal dari masyarakat melalui crowd funding atau urun dana langsung dijawab netizen.

Tak tanggung-tanggung, netizen pun menggemakan tagar #OraSudiSumbangIKN. Hingga sore ini, topik ini masih menjadi salah satu trending di Twitter. Umumnya, netizen menyampaikan, daripada nyumbang buat pembangunan IKN, mending-mending buat mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti membeli minyak goreng misalnya.

“Daripada nyawer buat IKN mendingan buat beli migor,” sindir akun @Naollivia.

“Yang ngotot mau bangun elo, Yang disuruh nyumbang gua. Enak beut hidup elo yeeee,” sindir akun @den**69

“Udahlah,, jika tak mampu tahan saja dulu...,” sahut akun @Cu** _***r.

“Lha warga negara aja #OraSudiSumbangIKN. Apa yakin investor luar masih percaya? Mungkin para pawang sudi kali, yang jelas mah rakyat #OraSudiSumbangIKN,” sindir akun @**ria**ca**.

“Ini negara,bukan korporasi. Berhentilah berbisnis dengan rakyat. Cuma melihat rakyat sebagai objek perahan pajak, Kebijakan mana yg mensejahterakan rakyat?#OraSudiSumbangIKN, #OraSudiSumbangIKN,” timpal netizen lainya.

Sebelumnya, Bambang Susantono mengatakan, keikutsertaan masyarakat dianggap membuat tata-kelola pembangunan ibu kota supaya baik. 

"Nanti kan bisa juga dari masyarakat pakai crowd funding. Segala model creative funding akan kami eksplor," kata Bambang mengutip Tempo, Rabu (23/3).

Agar masyarakat mau mendanai pembangunan IKN, kata dia, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN cukup penting sebagai jangkar yang menciptakan kepercayaan bagi calon investor.

Dia menilai keikutsertaan masyarakat dapat membuat tata-kelola pembangunan IKN baik.

Bambang mengatakan pada tiga tahun ke depan, proyek pembangunan IKN mendapatkan kepercayaan pasar. Nantinya, pemodal atau swasta akan masuk dengan jumlah investasi yang besar.

"Tentunya mereka ingin (investor) lihat keseriusan pemerintah untuk memulai," kata Bambang.

Menurutnya, jika kredibilitas organisasi otorita IKN sudah terjaga, investor pasti melirik dan tertarik masuk menanamkan modal. Apalagi berdasarkan pengalamannya di Asian Development Bank (ADB), lembaga multilateral masuk jika ada quality insurance (jaminan kualitas).

"Mereka tidak akan masuk kalau ini setengah-setengah. Jadi biasanya memberikan kenyamanan bagi investor untuk masuk. Walau masuknya sedikit. Itu auranya aura positif karena menciptakan kepercayaan," kata dia.

Dia berharap dalam 2-3 tahun ini, utamanya pembangunan IKN dimulai menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. APBN, kata dia, akan menjadi daya ungkit untuk menarik kepercayaan pasar.

 "Modal awal ini kami enggak boleh salah," ujarnya.sinpo

Komentar: