Pengamat: Tidak Meratanya Fasilitas dan Kualitas Penunjang Praktik Pada SMK di Indonesia
Jakarta, sinpo.id - Pengamat dunia pendidikan Indonesia Retno Listyarti, menekankan tidak meratanya kualitas dan fasilitas yang ada di Indonesia, saat Rapat Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema Peraturan Presiden Pendidikan Berkarakter Aktif, di Gedung Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta.
"Ketika saya ngobrol dengan kepala sekolah SMK kesehatan yang ada di Jakarta, 70 persen lulusan SMK kesehtan sudah ditunggu oleh Industri. Ketika saya mewawancarai seorang anak, dimana anak itu jadi tenaga honorer di sebuah rumah sakit maupun apotik, saya kaget ketika saya medengar lulusan SMK dibayar 5 juta perbulan. Saya juga pernah bertemu dengan anak SMK di daerah Garut, mereka bilang pada saya "Saya nyerah dipuskesmas, saya malah nombok untuk kebutuhan sehari hari dan saya ingin pergi ke Jakarta untuk pindah bekerja”," papar Retno.
Dalam hal ini, terlihat bahwa kualitas pendidikan dan fasilitas yang ada di Indonesia belum merata sampai ke daerah-daerah di seluruh Indonesia. Jika pemerintah mau memperbanyak sekolah kejuruan, pemerintah harus siap dengan kulitas sarana dan prasarana yang harus merata diseluruh Indonesia dan bukan hanya terfokus di Jakarta saja.
"Saya pernah berdiskusi dengan orang dari Menteri Tenaga Kerja dan ternyata mereka punya balai latihan tenaga kerja, dan ternyata balai latihan kerja mereka itu jauh lebih dipercaya dari pada lulusan dari SMK oleh pihak Industri," cetusnya.
Banyak balai latihan tenaga kerja yang dimiliki oleh Pemerintah dan itu betul betul dididik dan dilatih untuk tenaga profesional. Hal ini sayangnya tidak sejalan dengan lulusan Kemendikbud yang sebenarnya urusan latihan kerja semacam itu harus diserahkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan yang dalam arti kata seharusnya bekerja sama antar Kementerian
Pada masalah yang terjadi ini, untuk kedepannya pemerintah harus menggandeng Kementerian yang terkait dalam permasalahan yang terjadi seperti ini. Jadi, Kementerian Ketenagakerjaan harus berperan lebih pada bidangnya untuk membangun tenaga yang siap pakai dibalai latihan seperti yang sudah dimilik sekarang ini, hal ini sangat penting untuk bekerja sebelum masuk kedunia industri kerja yang sesungguhnya.
