Komisi III DPR RI: Utang Indonesia Teraman di Dunia

Laporan:
Jumat, 08 September 2017 | 18:48 WIB
Taufiqulhadi selaku Anggota Banggar - Foto: Istimewa
Taufiqulhadi selaku Anggota Banggar - Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Selama ini, pemerintahan Jokowi dinilai hanya menambah utang Indonesia, dengan melihat total  utang Pemerintah Pusat yang mencapai sekitar Rp 3.780 Triliun.  Prihatin melihat angka tersebut, karena dibandingkan dengan total utang pada masa akhir Pemerintahan SBY (2014) yang baru mencapai Rp 2.608  Triliun. Sehingga, telah terjadi kenaikan utang sebesar Rp 1.172 Trilyun, hanya dalam tiga tahun Pemerintahan.

Kalau hanya melihat besaran angka tersebut, maka sepintas kita melihat penumpukan utang  yang menggunung. Namun, apabila dilihat lebih luas, besaran utang tersebut masih relatif aman karena rasionya  hanya sekitar 28,1 persen terhadap PDB, jauh di bawah batas yang ditetapkan UU No.17 tahun 2003, yaitu  sebesar 60 persen dari PDB. Kalau kita bandingkan dengan sesama negara berkembang lainnya, contohnya Malaysia, rasionya sekitar 56 persen. Sedangkan Brasil sekitar 78 persen. Apalagi dengan Jepang yang rasionya bisa mencapai 200 persen dari PDB.

Di samping itu, kenaikan utang pemerintah sebetulnya mengandung sisi positif. Sisi positifnya itu, dunia Internasional masih percaya terhadap stabilitas perekonomian Indonesia dan kebijakan pengelolaan makro ekonomi.

Bila kita melihat datanya, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun belakangan ini bisa di atas 5 persen per tahun.  Inflasi terjaga pada kisaran 3-4 persen per tahun. Nilai tukar rupiah terdahap dolar, tetap terjaga pada kisaran Rp 13.300- 13.500.  Kebijakan APBN juga semakin realistis sehingga rasio defisit anggaran terhadap PDB semakin menurun.

Selain itu, keseimbangan primer juga semakin menurun. Kebijakan makro ekonomi yang prudent inilah,  yang meningkatkan kepercayaan Internasional kepada Indonesia. Oleh sebab itu, lembaga pemeringkat Internasional, seperti Standard & Poor’s (S&P) menaikkan sovereign credit rating Indonesia menjadi BBB-/A-3 dengan outlook stabil.

“Jadi, siapa takut utang semakin meningkat kalau pendapatan negara semakin meningkat dan kita dipercaya dunia Internasional,” tutup Anggota Banggar ini.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI