Polri Akan Penuhi Panggilan Komnas HAM Soal Penembakan Dokter Tersangka Teroris Sukoharjo
SinPo.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pekan depan akan memeriksa Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait tewasnya Dokter Sunardi yang diklaim tersangka teroris pada saat upaya penangkapan di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menghargai dan memastikan pihaknya akan memenuhi panggilan dari Komnas HAM terkait peristiwa tersebut.
"Tentu Polri dalam hal ini Densus 88 menghargai dan akan datang bila Komnas HAM akan memanggil Densus 88," kata Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (14/3).
Selain itu, Ramadhan menegaskan pihaknya tidak akan menutup-nutupi terkait peristiwa penembakan tersangka teroris itu kepada Komnas HAM.
"Terkait peristiwa penegakkan hukum yang dilakukan oleh anggota Densus 88," ungkapnya.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan, pemanggilan tersebut dimaksudkan agar Densus 88 dapat menjelaskan kepada KomnasHAM terkait penembakan terduga teroris tersebut dan agar suapaya tidak beredarnya informasi yang salah di masyarakat.
"Nah agar apa,? agar segera mungkin kami mendapatkan semua informasinya dan membuat terangnya peristiwa," ungkapnya.
Anam mengungkapkan, saat ini di ruang publik banyak beredar informasi dari kalangan masyarakat berbagai latar belakang menyampaikan perspektifnya terkait peristiwa tersebut.
"Sehingga penting bagi kami untuk meminta keterangan kepada pihak Densus 88," ujar Anam.
"Semoga minggu depan kami dapat memanggil Densus 88 agar segera ada terangnya peristiwa keterangan yang konverhensif," tambahnya.
Anam juga berharap, kedatangan pihak Densus 88 pekan depan kepada dengan membawa bukti-bukti yang menunjang keterangan. Agar kerja dari KomnasHAM bisa cepat dan efektif.
"Kami juga berharap ketika teman-teman Densus bisa datang ke Komnas HAM itu juga bawa bukti-bukti yang menunjang keterangannya, sehingga memang kerjanya cepat kita bisa efektif, memotret apa peristiwa dan bagaimana peristiwanya," pungkasnya.

