Fadli Zon Soal Terduga Teroris Ditembak Mati Densus: Sebuah Ironi Di Negeri Pancasila

Laporan: Ari Harahap
Jumat, 11 Maret 2022 | 17:20 WIB
Politisi Gerindra, Fadli Zon/net
Politisi Gerindra, Fadli Zon/net

SinPo.id -  Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon angkat bicara terkait terduga teroris berinisial SU yang ditembak mati oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

SU sendiri diketahui merupakan seorang dokter dan membuka praktik di rumahnya, RT 03/RW 07 Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Melalui akun Twitter pribadinya, Fadli Zon menilai tindakan yang dilakukan oleh Tim Densus 88 Antiteror tersebut tidak sesuai dengan nilai Pancasila.

"Seharusnya 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab', tapi praktiknya 'Kebiadaban yang tidak Adil tanpa Kemanusiaan'," ujar Fadli Zon.

"Sebuah ironi di negeri Pancasila," tegasnya.

Mantan Wakil Ketua DPR itu juga menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa tersebut. Fadli Zon juga mendoakan agar SU mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Innalillahi wa innailaihi raajiun. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Husnul khotimah, Alfatihah," tandasnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, SU berperan sebagai penasihat dan mengurusi bagian informasi di Jamaah Islamiyah (JI). Saat ditangkap, SU melakukan perlawanan.

"Yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai amir khidmat jabatannya adalah deputi dakwah dan informasi dan yang bersangkutan sebagai nasihat Amir JI. Adapun saat penangkapan saudara SU melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif," ungkapnya.

SU sempat menabrak petugas dengan mobil yang dikendarainya. Selain itu, SU juga sempat menabrak sejumlah kendaraan milik warga yang sedang melintas.

"Menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka. Kemudian menabrak kendaraan masyarakat yang melintas," ucap Ramadhan.

Akibat perbuatannya, SU dilumpuhkan petugas dengan tembakan. SU pun mengalami luka di bagian punggung dan pinggul.

"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," paparnya.

SU sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Ramadhan menyebut 2 petugas juga mengalami luka-luka akibat insiden itu dan kini sudah menjalani perawatan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI