Anis Matta Sebut Dua Masalah Besar Dampak Perang Rusia-Ukraina Bagi Indonesia, Apa Saja?
SinPo.id - Konflik antara Rusia dan Ukraina dinilai dapat menjadi disrupsi paling besar secara global abad ini, setelah pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi dalam dua tahun terakhir.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta dalam Gelora Talk bertajuk 'Membaca Akhir Konflik Rusia Vs Ukraina dan Bagaimana Posisi Indonesia?' yang digelar secara daring, Rabu (9/3) petang.
"Seperti mengembalikan kita kepada satu fakta sejarah 500-600 tahun terakhir ini, yaitu krisis besar dalam sejarah selalu diselesaikan dengan perang besar," ujar Anis Matta.
Anis menilai, perang Rusia-Ukraina akan berdampak lama secara politik, ekonomi dan hubungan internasional. Dia mengatakan hal itu juga akan berpengaruh terhadap Indonesia.
"Bagi Indonesia, menurut saya, ada dua hal begitu perang ini berlanjut, yakni masalah ekonomi dan tantangan nasional baru di tengah upaya tarik menarik pembentukan aliansi baru," katanya.
Indonesia, kata Anis Matta, menghadapi dua masalah besar, pertama adalah soal energi, mengingat Indonesia mengimpor minyak kira-kira 500.000 barel per hari.
"Sekarang kita sudah menyaksikan kenaikan harga BBM di mana-mana. Dampaknya, ke sektor energi kita akan naik semuanya," jelasnya.
Kedua, harga pangan yang melambung tinggi, karena Indonesia adalah negara dengan tingkat keamanan yang relatif rapuh, mengingat beberapa komponen dari sembako masih diimpor dari negara lain.
Bahkan, menurutnya, kenaikan apa pun dari sektor pangan, akan berpengaruh terhadap harga pangan ke depan.
"Jadi, di sini kita mendapatkan residu itu. Sementara, konfliknya terbuka. Tidak ada yang bisa membuat satu skenario yang fix sekarang ini akan ke mana arahnya. Semua kemungkinan bisa terjadi,” tandasnya.

