Wuidih...Elektabilitas Bos PDIP Jabar Tertinggi Dibanding Ketua Parpol Lainnya

Laporan: Ari Harahap
Kamis, 10 Maret 2022 | 16:05 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono/net
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono/net

SinPo.id - Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono meraih tingkat keterpilihan dan elektabilitas tertinggi dibanding dengan sesama ketua partai politik (parpol) lainnya di Jawa Barat (Jabar).

Hal itu terungkap dalam rilis survei opini publik Jabar Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk 'Dinamika Isu Sosial Kemasyarakatan dan Konstelasi Politik 2023', Kamis (10/3).

Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, PDIP mengalami peningkatan elektabilitas dan popularitas di Jawa Barat, hal itu ia sebut sebagai faktor yang ikut mempengaruhi peningatan elektabilitas ketuanya.

“PDIP alami peningkatan signifikan beberapa bulan ini, bisa saja ini dipengaruhi kepemimpinan Ono Surono, karena di sisi lain ketokohan ketua PDIP Jawa Barat juga turut alami penambahan sebaran pemilih, bahkan yang tertinggi di antara ketua Parpol lainnya” ujar Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menambahkan jika temuan ini menarik. Sebab, selama periode survei di tahun sebelumnya, nama yang kerap muncul ke permukaan publik Jawa Barat hanya seputar Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan tokoh lain yang pernah ikuti kontestasi kepala daerah atau tokoh nasional dari kalangan publik figur.

“Temuan ini bisa saja penanda jika di tahun mendatang justru Ono Surono menjadi kuda hitam dalam kontestasi politik di Jawa Barat, bahkan terpaut jauh dengan Wagub Uu Ruzhanul Ulum,” jelasnya.

Sementara itu, elektabilitas Ono Surono cukup jauh dibanding tokoh yang berada di bawahnya, yakni Ketua PAN Jawa Barat Desy Ratnasari dengan persentase 11.1 persen, lalu ketua PKS Haru Suandharu 2.1 persen, ketua PPP Ade Yasin 1.7 persen, ketua Nasdem Saan Mustopa 1.1 persen, ketua Golkar Ace Hasan Sadzily 0.1 persen, ketua Gerindra Taufik Hidayat 0.1, dan ketua PKB, Demokrat serta Perindo 0.0 persen.

Survei yang dilakukan IPO ini secara khusus mengkaji persepsi publik di Jawa Barat. Survei IPO dilakukan pada 1-7 Maret 2022, dengan metode wawancara kepada 880 responden yang tersebar proporsional di Jawa Barat.

Margin of error dalam survei ini sebesar 2.90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI