Utut Adianto Sepakat Sabam Sirait Jadi Pahlawan Nasional

Laporan: Ari Harahap
Minggu, 06 Maret 2022 | 16:15 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Utut Adianto/net
Politisi PDI Perjuangan, Utut Adianto/net

SinPo.id -  Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR RI Utut Adianto mengatakan usulan Sabam Sirait agar diangkat menjadi pahlawan nasional sudah memiliki basis pijakan yang kuat.

Utut mengatakan secara ketokohan Sabam yang merupakan deklarator fusi PDI, Sekjen PDI tiga periode, Anggota DPR RI enam periode, DPA RI dua periode dan Anggota DPD RI dua periode itu tidak perlu diragukan lagi.

"Kalau ketokohan udah clear dan itu melintasi periode yg lama jadi ketokohannya bukan sesaat. Terus kalau dari sisi kompetensi kan jelas ketokohan ini berbanding lurus dengan kompetensi," ujar Utut saat dihubungi di Jakarta.

Dia mengatakan secara integritas Sabam Sirait juga selalu memegang teguh hal itu. Menurutnya, pengabdian Sabam hanya untuk dua titik, yaitu Republik Indonesia dan partai.

"Jadi dari sisi itu pengusulan ini menurut saya sangat layak dan patut didukung, saya rasa beliau bukan hanya pantas beliau juga layak," tegasnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) itu bercerita dirinya pernah mendapat nasihat dari Sabam saat baru menjadi Anggota DPR.

Dia mengungkapkan ketika dirinya sedang menjenguk Sabam yang sedang sakit di RS Medistra Sabam bertanya kepada dirinya sedang sibuk apa. Lantas, Utut pun menjawab sedang sibuk membuat Undang-Undang (UU).

Saat itu, Kata Utut, DPR sedang menggodok UU pendidikan kedokteran dan UU pendidikan tinggi.

"Ada kalimat dari beliau, kalau kau buat UU kau harus tanya pada dirimu UU ini buat di kau dan golongannya kah atau buat Republik," ungkapnya.

"Seperti ini kan artinya ditengah sakitnya beliau itu buat saya sesuatu banget masih memikirkan bangsa," tambahnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengingatkan bahwa usulan tersebut bukan untuk mengkultuskan. Namun, agar negara dapat menghargai orang-orang yang telah berjasa terhadap bangsa ini.

"Kaya gini kan sebenernya bukan untuk mengkultuskan orang tetapi negara menghargai orang yang berjasa. Tentu buat PDIP beliau tokoh besar karena beliau deklarator 10 Januari 1973," tandasnya.

BERITALAINNYA