Komisi V DPR RI: Qurban Refleksi Titik Nadir Kemanusiaan

Laporan:
Rabu, 06 September 2017 | 10:16 WIB
Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz selaku Anggota Komisi V DPR RI - Foto: Istimewa
Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz selaku Anggota Komisi V DPR RI - Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Belum lama ini, kita merayakan Hari Raya Idul Adha atau yang sering disebut sebagai Hari Raya Qurban. Selain menjadi momentum jutaan umat Islam di dunia berhaji ke Baitullah, dalam konteks tanah air, idul adha dirayakan dengan ritual shalat sunnah dua rakaat di hari ke sepuluh bulan Dzulhijjah, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan Qurban.

Hal tersebut dilontarkan oleh Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz. Menurutnya, momentum yang berpijak pada sejarah kekasih Allah Nabi Ibrahim AS, memberikan dua pesan pada kita yakni ketauhidan dan kemanusiaan.

"Ibrahim AS dikenal sebagai Abul Anbiya (Bapak para Nabi). Melalui perenungan mendalam penuh arti, Ibrahim AS menemukan konsep Tauhid, The Absolute one,” tutur Eem.

"Kemudian, keturunan Ibrahim menjadi pelaku sejarah kenabian, baik dari keturunan Yahudi, Nasrani, juga Nabi Muhammad SAW dari jalur Ismail AS. ini artinya, konsep tauhid adalah milik umat manusia. Dan saya pikir peran kekhalifahan kita sebagai manusia starting point ada pada ketauhidan. Karena itu, saya mengajak kita semua untuk senantiasa memperkokoh ketauhidan,” lanjut Wakil Bendahara DPP PKB.

Selain Ketauhidan, menurut Wakil Sekretaris Fraksi PKB DPR RI ini Idul Adha adalah momentum peringatan kemanusiaan. Pesan dari Idul Qurban itu juga mengikis sisi gelap manusia, seperti  ego, kekerasan, penindasan, serta pertarungan tanpa akal sehat.

"Selain ketauhidan, visi kedua dari Idul Adha adalah Kemanusiaan.  Idul Adha atau Idul Qurban pesannya adalah mengikis sifat kebinatangan sebagai sisi gelap alias titik nadir manusia. Berupa ego, kekerasan, penindasan, dan pertarungan tanpa akal sehat. Sifat-sifat negatif ini hendaknya luntur setelah kita menyadari hakikat dari tetesan darah hewan qurban,” tegasnya.

Ia juga beranggapan, tentu kita menyadari langkah selanjutnya dari Idul Qurban yaitu saling berbagi melalui penyaluran hewan qurban, kemudian meneladani sifat malaikat yang disimbolkan dengan sifat-sifat positif. Dalam konteks sosial wujudnya adalah kemanusiaan paripurna, Insan Kamil.

"Saya mengajak kepada kita semua, mari jadikan momentum Idul Adha milik kita dalam memperkokoh Ketauhidan dan penyempurnaan kemanusiaan, menuju pembangunan yang berkeadaban,” tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI