PSI Telat! SBY Sejak Menjabat Sudah Tolak Ide Presiden 3 Periode
SinPo.id - Nama Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut diseret oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait wacana penundaan Pemilu 2024 dan penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Hal ini lantas memancing komentar dari Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik. Dia meminta agar PSI tidak perlu menyebut nama SBY. Pasalnya, SBY memang tidak ada niatan untuk menjadi Presiden lagi.
"Tidak usah bawa-bawa Pak SBY, seolah-olah beliau sama berkepentingan," ujar Rachland dikutip dari akun Twitter pribadinya, Kamis (3/3).
Rachland menuturkan Presiden keenam RI itu meyakini bahwa kekuasaan memang harus dibatasi. Bahkan, kata Rachland, sejak menjabat jadi presiden SBY telah menolak wacana tiga periode.
"Pak SBY meyakini kekuasaan harus dibatasi, bukan malah ditambahi. Sejak masih berkuasa, Pak SBY sudah menolak ide Presiden 3 periode. Patuhi konstitusi!" tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen PSI Dea Tunggaesti mengatakan pihaknya lebih mendukung agar partai-partai di DPR RI mengupayakan amandemen UUD 1945.
Tujuannya, PSI ingin jabatan presiden berubah menjadi maksimal tiga periode, sehingga Jokowi beserta mantan presiden dan wakil presiden seperti SBY dan Jusuf Kalla (JK) bisa meneruskan kepemimpinannya melalui pertarungan pada Pemilu 2024.
"Ini adalah pilihan paling adil, dan nantinya tidak hanya Pak Jokowi, tetapi Pak SBY bisa ikut berlaga kembali. Begitu juga Pak JK bisa ikut berkompetisi sebagai kandidat calon wakil presiden melalui mekanisme pemilu yang jujur, adil, dan transparan pada tahun 2024," ujar Dea dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3).

