Pras: Kalau Aspal Formula E Asal Jadi, Buat Aja Track Tamiya!

Laporan: Bayu Primanda
Selasa, 22 Februari 2022 | 14:49 WIB
Prasetyo Edi Marsudi/net
Prasetyo Edi Marsudi/net

SinPo.id -  Pembangunan sirkuit lintasan Formula E sejauh ini masih dalam proses. Padahal ajang kebut-kebutan bebas emisi itu akan digelar pada 4 Juni 2022 mendatang.

Praktis pembangunan lintasan hanya memanfaatkan sisa waktu 3 bulan dari sekarang. Semula, lokasi yang ditentukan untuk balapan yakni di Monas, belakangan lokasi tersebut menuai pro-kontra hingga akhirnya diputuskan dihelat di Ancol.

Terkait hal ini, Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi melontarkan kritiknya kepada Pemprov DKI. Ia menilai jangka waktu pembangunan yang mepet menjadikan lintasan tersebut dibangun asal-asalan.

"Kalau buat proyek asal jadi ya buat aja track Tamiya itu. Tamiya aja butuh waktu. Enggak cukup sehari dua hari. Bisa 15 hari buat track Tamiya itu. Ini buat track formula E," kata Prasetyo Edi dikutip dari podcast YouTube Total Politik, Selasa (22/2).

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku paham betul dengan yang namanya balapan. Hal ini dikarenakan Pras-panggilan Prasetyo- mengaku masih sering terlibat dengan event-event balap

"Yang namanya track ini mestinya kita mulai cek dari lapangannya dulu. Kita buat track itu enggak satu bulan atau dua bulan. Itu bisa lima atau enam bulan, karena itu lapisan dasarnya tanah yang tanpa pengerasan," ujaar Pras.

Pras berasumsi jika aspal yang dibangun dengan teknik kebut semalam, maka kondisinya kurang prima saat digunakan. Bahkan, menurutnya, kondisi aspal bisa membahayakan keselamatan para pembalap.

"Kalau aspalnya itu tiba-tiba enggak matang, kecepatan 250 kilometer per jam terus dia ngerem itu aspalnya terkelupas, itu mobilnya bisa terbalik," ungkap dia.

Belum lagi jangka waktu yang pendek membuat persiapan revisi aspal bakal berkurang. Pasalnya, pihak Formula E Operation (FEO) perlu melakukan inspeksi atas kuakitas aspal sebelum lomba digelar.

Jika FOE tidak setuju dengan aspal yang ada, Pras menilai akan ada kerugian negara baru atas hal tersebut. Ia membandingkan dengan kualitas aspal di Sirkuit Mandalika yang dibangun dalam jangka waktu lama tapi tetap gagal memenuhi ekspektasi rider MotoGP dalam gelaran pramusim kemarin.

"Yang ini kok tiga bulan padahal di sana (Sirkuit Mandalika) itu buat balap motor, sementara ini (Formula E) buat mobil. Ini tumpuan aspalnya harus benar-benar kerasnya, track-nya itu harus keras dan kuat. Lah ini kan kita belum tahu ini apakah di-oke-in (disepakati) sama FEO, kalau enggak disetujui lagi, kerugian negara lagi," tukas Pras.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI