Dugaan Siswa SMP Di Palembang Dianiaya Kepsek, Korban Jalani Operasi?

Laporan: Samsudin
Sabtu, 12 Februari 2022 | 18:04 WIB
Kepala SMP Bina Lestari Palembang, Faril membantah aniaya siswanya/tangkapan layar
Kepala SMP Bina Lestari Palembang, Faril membantah aniaya siswanya/tangkapan layar

SinPo.id - Kasus dugaan kekerasan terhadap pelajar kembali terjadi. Kali ini, seorang siswa berinisal H (15), pelajar SMP di Palembang diduga dianiaya oleh Kepsek setempat.

Bahkan informasinya, korban harus menjalani operasi usai mendapatkan dugaan penganiayaan tersebut. H mengalami luka di perut setelah diduga diinjak oleh kepala sekolah.

Penganiayaan diduga dilatarbelakangi oleh korban yang telat masuk sekolah. Peristiwa ini terjadi November 2021.

Kakak korban menjelaskan awalnya H mengeluh sakit demam dan izin tak masuk sekolah. Setelah kondisi korban membaik, ia datang terlambat ke sekolah hingga akhirnya dihukum push up sebanyak 100 kali.

Korban mengeluh tak sanggup melakukan hukuman karena kondisinya baru membaik. Namun, kepala sekolah malah menampar dan menginjak korban. Akibatnya kesehatan korban kembali memburuk.

Saat ini korban telah menjalani operasi dan dalam waktu dekat akan kembali dioperasi karena usus berada di luar. Keluarga korban sendiri telah membuat laporan ke polisi.

Sementara itu, Kepala SMP Bina Lestari Palembang, Faril yang dituduh memberi hukuman push up dan menginjak perut siswa mengakui perbuatannya. Ia mengaku menghukum 5 muridnya karena bolos sekolah dan memanjat pagar. Kelima siswa itu pun dihukum push up 10 kali.

“Hukuman itu karena tidak disiplin,” katanya kepada media.

Namun, ia membantah memberi hukuman push up 100 kali. Ia mengaku hanya memberi hukuman push up 10 kali.

“Hukumanya juga mereka hitung sendiri. Hukumnya push up. Ada yang 10 dan sesuai kemampuan mereka,” tegasnya.

Kepsek juga mengaku sempat menekan tubuh korban. Namun, tidak di bagian perut. Melainkan di pantat menggunakan kakinya. Diakuinya hukuman itu dilakukan secara terukur dan tidak sampai membuat cedera para siswa.

“Yang push up (100 kali), itu tidak ada,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI