Kerangkeng Manusia Jelas-jelas Tak Berizin, Bupati Langkat Tetap Berdalih

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 07 Februari 2022 | 20:41 WIB
Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin/SinPo.id/Khaerul Anam
Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin/SinPo.id/Khaerul Anam

SinPo.id - Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin tetap berdalih bahwa kerangkeng manusia yang ditemukan di rumahnya bukan perbuatan melanggar hukum.

Menurut Terbit, tempat tersebut merupakan sarana pembinaan bagi para pecandu narkoba di wilayah Langkat.

"Itu bukan kerangkeng manusia. Itu tempat pembinaan. Bukan kerangkeng, bukan kerangkeng, hanya tempat pembinaan,"kata Terbit di Gedung KPK Jakarta, Senin (7/2).

Terbit menyampaikan sejarah soal adanya kerangkeng manusia di tempat tinggalnya kepada tim Komnas HAM yang memeriksanya hari ini di Gedung KPK.

Terbit mengaku bahwa tempat tersebut tak perlu izin dari pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan maupun BNN dan Polri, lantaran menurutnya kerangkeng tersebut untuk rehabilitasi melainkan lokasi pembinaan untuk menghilangkan kecanduan narkoba.

"Kalau izin , itu bukan rehaban, itu pembinaan," ungkap Terbit.

"Awalnya itu pembinaan untuk Organisasi sendiri, saya sebagai tokoh Pemuda Pancasila, supaya bisa menghilangkan pecandu narkoba," tambahnya.

Menurutnya, tempat itu sudah ada sebelum ia menjabat sebagai Bupati Langkat. Terbit menjelaskan bahwa tempat pembinaan itu merupakan permintaan dari masyarakat dan aparat mengetahui keberadaan tempat binaan tersebut.

"Iya sifatnya membantu warga di sana," ucapnya.

"Kalau laporan tidak, tapi itu sudah umum, tidak dirahasiakan lagi," imbuhnya.

Kemudian terkait dugaan perbudakan yang dilakukan Terbit kepada penghuni tempat binaannya sebagai pekerja Pabrik Sawit, Ia membantah dan menyebut hal itu dilakukan untuk memberikan skill supaya bisa bermanfaat.

"Bukan dipekerjakan, hanya untuk memberikan sebagai skill. supaya menjadi keterampilan, dari situ orang itu bisa memanfaatkan di luar," jelas terbit.

Terbit juga menjawab terkait adanya laporan korban meninggal di tempat yang ia sebut sebagai tempat pembinaan itu, ia membantah tuduhan korban meninggal akibat perundungan atau penyiksaan yang terjadi di dalam kerangkeng.

"laporan itu kita lihat aja nanti atau bagaimana karena itu bukan pengelolaan kita langsung," tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI