Marah! Luhut Kecam Provokator Antivaksin Di Tengah Kasus Covid Meningkat

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 07 Februari 2022 | 14:08 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan/tangkapan layar
Luhut Binsar Pandjaitan/tangkapan layar

SinPo.id - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengecam pihak-pihak yang mengajak untuk tidak melakukan vaksinasi di tengah sebaran virus Omicron yang semakin tinggi.

Menurutnya, pihak-pihak tersebut harus bertanggung jawab kepada komunitasnya karena tidak melakukan vaksin seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.

"Saya mohon orang-orang yang menggunakan atau dirinya untuk jangan menganjurkan vaksinasi, anda itu bertanggungjawab di komunitasmu kalau ada yang meninggal karena tidak divaksin," kata Luhut saat melakukan rapat terbatas evaluasi PPKM, di Jakarta, senin (7/2).

Sebab, Luhut menjelaskan, sejak Omicron menjalar, dari 356 pasien meninggal, 65 persennya merupakan orang yang belum divaksin secara lengkap. Sedangkan 42 persen meninggal karena komorbid dan 44 persen merupakan lanjut usia (lansia).

"Dari data ini saya minta betul-betul terutama orang-orang yang menganjurkan tidak vaksin, dari 356 pasien meninggal, dari sejak omicron menjalar, 42 persen itu melalui komorbid, 44 persen lansia, 65 persen belum divaksin lengkap," ucapnya.

"Karena data, kita bicara pake data, jadi data menunjukan 65 persen yang belum divaksin itu meninggal di angka yang terakhir itu," tambah Luhut.

Luhut menjelaskan, menurut data yang diperoleh, para pasien yang dirawat berat kritis dan meninggal dunia akibat Omicron adalah para lansia. Ia mengimbau kepada para lansia yang belum melakukan vaksinasi, supaya segera melakukan vaksin.

"Saya mohon yang lansia kalau belum vaksin cepat-cepat vaksin sana," ujarnya.

Luhut juga meminta supaya tidak mendengarkan masukan-masukan dari pihak-pihak yang tidak jelas terkait anjuran untuk tidak melakukan vaksinasi.

"Ini betul-betul akan kami himbau supaya bener-benar supaya kalian jangan mendengarkan masukan-masukan yang tak jelas itu kita bicara data untuk keselamatan anda dan keluarga serta sekeliling," tandasnya.

Oleh karena itu, Luhut menambahkan, pemerintah akan melakukan kebijakan-kebijakan untuk para kelompok rentan tersebut terutama kelompok lansia yang belum di vaksin lengkap.

"Mendorong vaksinasi terutama dosis kedua untuk para lansia, beserta kelompok rentan lainnya seperti contoh pemberian vaksin booster yang cukup untuk seluruh rakyat indonesia," tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI