Komisi V DPR RI: Pembangunan Tol Trans-Sumatera Jangan Sampai Tersendat
Jakarta, sinpo.id - Firmandez selaku Anggota Komisi V DPR RI yang membidangi urusan infrastruktur dan perhubungan, meminta semua pihak untuk bisa bekerja optimal guna mempercepat pembangunan jalan tol Trans-Sumatera, terutama di Aceh.
Politisi Golkar dari daerah pemlihan (Dapil) Aceh 2 tersebut menilai dengan terbangunnya tol Trans-Sumatera, maka setiap daerah di Sumetara akan terkoneksi dengan baik, sehingga akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumatera.
“Pembangunannya harus dipercepat, terutama untuk beberapa ruas tol di Aceh. Selama ini Aceh tertinggal karena konflik dan bencana. Kita berharap setelah selesai pembebasan lahan oleh Pemerintah Aceh, jalan bebas hambatan itu bisa segera terwujud,” ujarnya..
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Golkar Bidang Maritim ini mengungkapkan, pembangunan tol Trans-Sumatera sepanjang 2.818 kilometer dari Aceh hingga ke Lampung sudah diprogramkan sejak tahun 2012 lalu, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu diperkirakan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 150 triliun.
“Bila semua ruas tol yang direncanakan di Sumatera itu bisa terwujud, maka tingkat pertumbuhan ekonomi di Sumatera diyakini akan mengalahkan Jawa. Selama ini banyak potensi di Suamtera yang tidak digarap maksimal karena minimnya infrastruktur, terutama infrastruktur transportasi,” paparnya.
Dia juga beranggapan, percepatan pembangunan tol Trans-Sumatera sebenarnya sudah dilakukan sejak awal 2012 lalu, ketika Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kala itu Dahlan Iskan melakukan pertemuan dengan gubernur se-Sumetara di Palembang.
“Namun pada masa itu secara ekonomi pembangunan tol Trans-Sumatera masih terlalu berat dan kurang diminati investor, maka kurang berjalan. Sekarang hal-hal seperti itu jangan lagi menjadi alasan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Sumatera harus bersama-sama mewujudkannya dengan pembagian tugas dan wewenang yang jelas,” tegasnya.
Selain itu kata Firmandez, percepatan pembangunan tol Trans-Sumatera sudah dilakukan sejak 2014 lalu ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 100 tahun 2014. Ada empat ruas yang kala itu dibangun, yakni ruas tol Medan–Binjai, Palembang–Indralaya, Pekanbaru–Dumai, dan ruas Bakauheni–Terbanggi Besar.
Presiden Joko Widodo kemudian melalui Peraturan Presiden Nomor 117 tahun 2015, melanjutkan dengan penambahan rusa tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang-Ruas Pematang Panggang–Kayuangung, Kisaran–Tebing Tinggi, dan ruas tol Palembang–Tanjung Api-api.
Sementara ruas tol Banda Aceh–Medan (455 km), Padang–Pekanbaru, serta Tebing Tinggi–Parapat (98,5 km) dimasukkan oleh Menteri PUPR pada Agustus 2016.
“Ada 17 jalur tol Trans-Sumatera yang direncanakan akan dibangun, kita berharap ini segera bisa diwujudkan,” tutupnya.

