Pidato Kemiskinan Jokowi Berbanding Terbalik dengan Data BPS

Laporan:
Selasa, 22 Agustus 2017 | 14:44 WIB
Presiden Joko Widodo - Foto: Istimewa
Presiden Joko Widodo - Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Pidato Jokowi saat sidang tahunan di MPR/DPR RI soal kemiskinan menurun tak sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS). Mengacu dari data BPS justru menunjukkan kemiskinan di Indonesia makin parah dan melebar. Hal ini tercatat masing-masing 1,83 di Maret 2017 dibanding realisasi September 2016 yang sebesar 1, 74 dan 0, 44, jumlah penduduk miskin sebanyak 27, 77 juta dengan persentase 10, 64 persen.

"Artinya  keberhasilan yang disampaikan Jokowi jelas dibantah oleh BPS dan publik berharap Jokowi tidak melakukan pembenaran dari fakta yang ada," tegas Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha.

Panji menekankan, seharusnya Jokowi lebih terbuka kepada rakyat dan jangan hanya soal angka-angka semata, akan tetapi realitas di lapangan. Banyak masyarakat di desa dan kota mengaku kesulitan faktor ekonomi yang mengakibatkan daya beli masyarakat turun. Hal itu dinilainya jelas berbanding lurus dengan keadaan realitas publik yang disebabkan kebijakan Jokowi tak pro rakyat seperti mencabut subsidi BBM, listrik dan menaikjan pajak berimbas pada perekonomian rakyat.

"Justru momentum pidato Jokowi tersebut haruslah dimanfaatkan dengan baik, mengenai persoalan-persoalan yang belum bisa diatasi pemerintahan dan juga momentum Jokowi untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena belum mampu mengentaskan kemiskinan sesuai janji-janji kampanye terdahulu," tutup Panji.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI