Dikecam Fadli Zon, Teror Kepala Anjing Di Ponpes Bahar Smith Resmi Dilaporkan

Laporan: Samsudin
Senin, 03 Januari 2022 | 12:00 WIB
Politisi Gerindra, Fadli Zon/net
Politisi Gerindra, Fadli Zon/net

SinPo.id - Politisi Gerindra Fadli Zon mengecam keras aksi teror kepala anjing yang dilakukan sejumlah OTK di Pondok Pesantren Bahar bin Smith di Bogor, pada Jumat (31/12).

Melalui akun Twitternya, Fadli Zon mengecam aksi teror yang ditujukan ke Bahar Smith. Ia menyebut hal tersebut sebagai teror jadul. Menurutnya, tindakan tersebut tidak Pancasilais dan jauh dari revolusi mental.

"Teror 'jadul'. Pembunuhan terhadap tiga anjing untuk menakuti Pesantren Habib Bahar Smith. Cara-cara biadab ini tak Pancasilais dan jauh dari 'revolusi mental," tulis Fadli Zon seperti dikutip Senin (3/1).

Karena itu, Fadli Zon mendesak agar kasus tersebut diusut tuntas oleh pihak berwenang. Ia berharap pelaku teror segera bisa ditangkap.

"Harus diusut pelakunya," imbuhnya.

Di sisi lain, teror kepala anjing itu sudah dilaporkan ke Polsek Kemang oleh satu santri Bahar bin Smith. Laporan tersebut dilayangkan, M. Jalaludin pada Jumat (31/12).

Kuasa hukum Habib Bahar, Ichwan Tuankotta mengatakan, laporan tersebut dilayangkan ke Polsek Kemang, Bogor dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/227/XII/2021/Sektor Kemang.

"Santri beliau (Habib Bahar) yang melapor," kata Ichwan kepada wartawan, Senin (3/1).

Kata dia, menindaklanjuti laporan tersebut, penyidik juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara atau olah TKP. Dia berharap pelaku teror segera tertangkap.

Sebelumnya, teror tiga kepala anjing di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terjadi pada Jumat (31/12) dini hari. Pelaku diduga berjumlah empat orang.

Kuasa hukum Habib Bahar, Aziz Yanuar menyebut pelaku teror menggunakan dua sepeda motor. Tak hanya kepala anjing, kata Aziz, mereka juga melempar sebuah kardus yang didalamnya berisi tiga balok kayu.

“Dus bertuliskan jangan dibuka oleh orang tak dikenal, sekitar empat oran gunakan motor Nmax dan Aerox,” ujar Aziz.

Lebih lanjut, Aziz menerangkan jika empat pelaku pengirim teror tersebut segera melarikan diri usai melempar benda itu.

“Setelah melempar, mereka melarikan diri. Setelah dibuka plastik, isi kepala anjing tiga dan dus dibuka isi balok tiga,” imbuhnya.

Aziz mengatakan tidak ada rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi Ponpes Tajul Alawiyyin.

Kendati demikian, banyak saksi yang melihat dan mengetahui kejadian tersebut.

“Tidak ada CCTV, tapi banyak saksi,” katanya.sinpo

Komentar: