Ngaku Nyawanya Terancam, Sopir Grab Bakal Laporkan Balik Penumpang Di Tambora
SinPo.id - Kasus dugaan pelecehan disertai kekerasan yang berujung ditetapkannya driver Grab, Godelfridus Janter (47) terhadap penumpangnya di Tambora memasuki babak baru.
Godel mengancam akan melaporkan balik NT (25) ke Polres Jakarta Barat dengan sangkaan penganiayaan serta pengancaman. Laporan itu sendiri akan dilayangkan hari ini atau Senin (27/12).
Hal itu disampaikan kuasa hukum Godel, Siprianus Edi Hardum, Minggu (26/12). Menurut Siprianus, saat ini kliennya tersebut mengaku turut menjadi korban penganiayaan hingga membuatnya sakit kepala.
“Soalnya klien ini kan sakit kepala, kayaknya ada luka dalam, karena dia ini juga dianiaya ini. Sebenarnya terjadi perkelahian kan. Kemudian klien kami dikeroyok ya, ini. Dia juga kena Pasal 170 ya. Selain itu, laporan juga terkait penganiayaan dan pengancaman," terang Siprianus.
Soal ancaman kepada Godel, Siprianus menjelaskan bahwa kliennya mengaku mendapat ancaman dari pihak yang mengaku saudara NT yang mengklaim diri Sebagai anggota TNI.
Pihak Godelfridus mengaku sudah mengantongi nomor anggota saudara NT dimaksud dan nantinya akan nomor tersebut akan diserahkan kepada pihak polisi untuk ditelusuri kebenarannya.
"Dia mengancam mau membunuh keluarga dari klien kami ini. Nomornya kita udah dapat. Nanti kan polisi, diharapkan polisi-TNI kerja sama menelusuri nomor ini. Siapa sebenarnya dia, apakah TNI atau bukan," harap Siprianus.
NT Tepis Tuduhan Tersangka
Terkait ancaman seperti disampaikan pihak Godel, NT menepis tudingan tersebut. NT menegaskan tidak memiliki keluarga atau kenalan tentara seperti dituduhkan oleh tersangka.
"Saya nggak ada keluarga atau kenalan tentara," ucap NT saat dimintai konfirmasi terpisah.
NT menduga GJ diancam oleh orang lain yang dia tidak kenal karena dugaan penganiayaannya viral di media sosial.
"Soalnya kan saya update di social media dan masuk media massa seperti ini, pasti banyak orang yang lihat, dan takutnya ada yang asal mengaku-aku dan chat yang bersangkutan,” katanya.
NT menduga ada orang lain yang mengaku-aku sebagai keluarganya untuk mengancam GJ.
“Saya pun nggak tahu itu tentara siapa, karena keluarga saya pun tidak ada satu pun jadi tentara," demikian NT.
Sebelumnya, Godelfridus beberapa hari belakangan mendapat berbagai ancaman dalam bentuk chat melalui WhatsApp (WA). Rata-rata dari mereka mengaku sebagai tentara.
"Banyak ancaman WA ke klien kami yang mengaku tentara saudaranya dia. Mengaku dari tentara," kata kuasa hukum Godel, Siprianus, kemarin.
"Banyak sekali ancaman dari kemarin-kemarin, terus dikirim. 'Lu akan kami cari. Kami akan libas keluarga lu, kami akan matikan'," sambung Siprianus mencontohkan salah satu bentuk ancaman yang diterima kliennya.

