Penumpang Korban Pelecehan-Penganiayaan Sopir Grab Di Tambora Ogah Banget Damai

Laporan: Samsudin
Sabtu, 25 Desember 2021 | 12:33 WIB
Terduga pelaku pelecehan dan penganiayaan penumpang di Tambora/net
Terduga pelaku pelecehan dan penganiayaan penumpang di Tambora/net

SinPo.id - Dugaan aksi pelecehan diserta penganiayaan seorang penumpang berinisial NT oleh sopir Grab di Tambora, Jakarta Barat, viral di media sosial. Usai kejadian itu, pihak Grab Indonesia lantas membekukan akun driver Grabcar tersebut.

Kasus sendiri sedang dalam penanganan Kepolisian Sektor Tambora, Jakarta Barat, setelah korban langsung melapor. Polisi pun sudah mengamankan terduga pelaku.

Menurut NT, korban penganiayaan, karena kasus ini menimbulkan trauma, maka dirinya menutup rapat-rapat pintu damai.

“Kalau damai kayaknya engga sih, pengen dilanjut ke proses hukum apapun alasannya,” kata NT saat dikonfirmasi, kemarin.

NT menjelaskan, meskipun dirinya hanya mengalami luka ringan, tapi efek traumanya yang sangat dirasakan.

“Sebenarnya lukanya gak seberapa, tapi efek dari traumanya gitu tiba-tiba saya dilecehin dipegang payudara, ditendang digampar, kok ada orang seperti itu,” tegasnya.

Awal kejadian

Menurut penuturan NT, awalnya ia habis dari ulang tahun teman. Di lokasi, itu mirip bar. Ia menjelaskan, ia tidak mabuk karena di sana NT cuma setengah jam.

“Dikasih bukan alkohol kaya mocktail gitu. Terus karena ada lain hal, jadi saya gak bisa dianterin pulang, nah saya pesen grab lah sama cici saya,” urainya.

“Terus karena memang di mobil kan gak ada lagu ya, saya ngomong sendiri jujur aja saya ga menyalahkan pihak grabnya, saya kan di sini juga masih merasa bersalah, begitu. Memang di mobil itu saya memang agak naik gitu (mabok) saya udah bilang sama abang grabnya, mas saya boleh minggir dulu gak, tapi mas grabnya itu ga ladenin. Makanya saya udah gabisa nahan lagi, langsung buka jendela dan langsung muntah. Tapi memang sama sekali gak mengenai sisi dalam mobilnya, cuma hanya di body depannya aja,” ceritanya.

Lantas, setelah muntah, sopir grab masih ngedumel sepanjang perjalanan sampai NT akan ganti rugi ongkos cuci mobilnya, barulah si sopir diam. Setelah tiba di tujuan, sudah didrop off depan rumah, NT lantas memberikan uang Rp 100ribu.

“Dia gak terima, minta uang Rp 300 ribu. Kebetulan di dompet saya uang cashnya hanya segitu, saya bilang mas sorry mas, saya gak ada uang cash lagi, terus dia malah ngomong, halah lagak lu sok kaya pergi minum bisa lo sampe juta jutaan, gitulah pokoknya dia hina hina,” urainya.

Selanjutnya, NT dan sopir sama-sama turun. Di situ, NT bilang sudah gak ada uang lagi, hanya Rp 100 ribu tadi.

“Saya turun, dia turun, saya turun duluan. Terus dia masih gaK terima masih tetap kekeuh minta Rp 500 ribu,” tuturnya.

Karena masih gak terima, si sopir malah mengancam Cici NT kalau misalnya uang itu gak dikasih, dia akan panggil temen-temanna  dari poris (cek), untuk keroyok mereka.

“Setelah itu tiba-tiba dia ke saya, cici saya juga dipegang pegang ya, misalnya kaya dirangkul. Nah tiba-tiba dia ke saya tetep kekeuh minta uang tersebut. Saya tetep bilang saya udah gak ada uang lagi mas, gak ada uang cash. Nah langsung saya dipegang dagunya gitu. Terus abis itu saya dipegang-pegang di area pundak, area bahu terus dirangkul, dipeluk,” urainya.

Sontak saja, NT menepis tangan pelaku karena NT merasa risih dipegang-pegang.

“Sampai saya bilang jangan pegang-pegang, saya mas. Dia ga terima,” jelasnya.

Ditanya saat supirnya pegang-pegang, kondisi NT masih mual atau tidak? NT bilang sudah gak. Dia sudah dalam kondisi sadar.

“Terus setelah dia pegang-pegang saya dan mengenai payudara ya, terus saya ditampar begitu, saya tepis tangan dia. Dia langsung tampar saya. Saya gak terima dong, cici saya juga gak terima dan bela diri balik pukul dia. Setelah saya pukul, dia langsung tendang saya di bagian perut,” lanjutnya.

Melihat kegaduhan itu, warga lantas datang untuk melerai. Saat itu, si sopir juga sudah mau pergi setelah menganiaya NT. Namun dia ditahan sama warga yang memintanya untuk turun untuk menyelesaikan dulu masalahnya.

“Nah langsung lah berantem sama adek saya karena dia denger saya di gampar dan ditendang,” ceritanya.

Sudah kontak grab? NT bilang baru sekedar DM sebelumnya dan memberikan respons.

“Sementara akun driver tersebut dibekukan ya atau di suspend, sementara baru itu aja,” katanya.

Respons grab

Pihak grab memberikan respons terkait permasalahan ini.

“Laporan ini tengah ditindaklanjuti oleh tim kami di mana akun mitra pengemudi terlapor sudah dibekukan, dan investigasi lebih lanjut tengah berjalan sesuai standar prosedur dan kode etik perusahaan,” kata Hubungan Masyarakat Grab Indonesia Dewi Nuraini dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12).

Grab Indonesia juga sudah menawarkan uang pengganti, biaya pengobatan yang telah dikeluarkan korban. Selain itu, perusahaan juga menawarkan bantuan hukum dan bantuan pemulihan psikologi terhadap NT.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI