Oknum TNI Terlibat Kematian Handi-Salsabila, Keluarga Harap Dihukum Mati
SinPo.id - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) melimpahkan proses penyelidikan kasus tabrakan di Nagreg, Kabupaten Bandung, yang menyebabkan dua orang tewas kepada Polisi Militer Kodam (Pomdam) III/Siliwangi karena diduga tabrakan itu melibatkan anggota TNI Angkatan Darat.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, pelimpahan itu merupakan koordinasi bersama TNI setelah mendapat sejumlah petunjuk terkait peristiwa kecelakaan itu hingga jasad korban ditemukan di Jawa Tengah.
“Dari semua itu, kami menyepakati bahwa perkara ini dilimpahkan ke Pomdam untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan-penyelidikan hingga menemukan apakah pelaku tersebut bagian dari TNI,” kata Erdi di Polda Jawa Barat, Kota Bandung, dilansir Antara, Sabtu (25/12).
Sementara itu, pihak keluarga korban yang mendapat kabur pelaku sudah diamankan diharapkan bisa diberikan hukuman maksimal. Bahkan keluarga berharap pelaku dihukum seumur hidup atau hukuman mati.
"Yang pasti keluarga berharap pelaku dihukum seumur hidup atau hukuman mati," ujar Paman almarhumah Salsabila, Deden Sutisna saat di kediamannya di Desa Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dikutip dari tvonenews, Sabtu (25/12).
Harapan hukuman yang berat itu ia ungkapan, lantaran pelaku dianggap sadis karena membuang korban pria dalam keadaan hidup ke aliran sungai Serayu Cilacap dan Banyumas Jateng.
"Kan dari penjelasan polisi yang saya liat di media, korban Handi masih hidup saat dibuang dan meninggal akibat tenggelam. Kalo Salsabila katanya meninggal di lokasi. Itu kan berarti berencana," ungkapnya.
Terkait kabar terbaru yang baru saja diterima bahwa terduga pelaku diduga oknum anggota TNI, tambah Deden, pihak keluarga menyerahkan seluruhnya ke pihak berwajib.
Kronologi
Peristiwa tabrakan itu terjadi di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (8/12). Kecelakaan itu diketahui melibatkan dua orang remaja yang menjadi korban tewas, yakni Handi Saputra (16) dan Salsabila (14).
Namun korban dikabarkan hilang setelah terlibat kecelakaan. Dua korban yang menggunakan sepeda motor jenis Suzuki FU dengan nomor polisi D 2000 RS itu diduga ditabrak oleh kendaraan lain saat hendak masuk ke Jalan Raya Nagreg.
Setelah tiga hari berlalu, aparat kepolisian dari Polda Jawa Tengah melaporkan bahwa ada penemuan jasad di kawasan Sungai Serayu pada Sabtu (11/12). Dua jasad itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan para korban kecelakaan di Nagreg tersebut.
Selanjutnya, Erdi mengatakan aparat kepolisian dari Polda Jawa Barat berangkat bersama para orang tua korban untuk memastikan identitas kedua jasad tersebut.
“Dari itu semua, memang benar korban merupakan anak-anak mereka. Korban divisum, diautopsi, dan dikembalikan kepada orang tuanya untuk dimakamkan,” kata Erdi.
Dua korban tersebut ditemukan di dua lokasi yang berbeda. Handi ditemukan di bantaran Sungai Serayu, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, sedangkan Salsabila ditemukan di kawasan muara Sungai Serayu, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Dari kejadian tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti mulai dari pakaian para korban yang digunakan saat kecelakaan dan satu sepeda motor milik korban.
Sementara itu, Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Arie Trie Hedhianto mengatakan pihaknya sudah menerima pelimpahan berkas perkara tersebut dari penyidik Polresta Bandung.
Dalam perkara ini, menurut dia, Panglima Kodam III/Siliwangi telah memerintahkan Pomdam untuk melakukan penyelidikan secara intensif agar bisa segera mengungkap pelaku yang diduga menyebabkan Handi dan Salsa tewas.
“Memang kalau dilihat dari bukti permulaan dan petunjuk yang ada di TKP, diduga oknum TNI Angkatan Darat. Namun kita tetap harus menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Pomdam III/Siliwangi,” tambahnya.

