Muhammad Romahurmuziy: Doa Tifatul Bersifat Memotivasi dan Satire

Laporan:
Jumat, 18 Agustus 2017 | 17:17 WIB
Tifatul selaku pembaca doa saat Pidato Kenegaraan - Foto: Ilustrasi
Tifatul selaku pembaca doa saat Pidato Kenegaraan - Foto: Ilustrasi

Jakarta, sinpo.id - Ketua Umum Partai PPP  Muhammad Romahurmuziy menyampaikan pendangannya terkait tentang doa yang diucapkan oleh Tifatul bersifat memotifasi dan satir. Hal ini disampaikannya setelah selesai menghadiri  Pidato kenegaraan Presiden RI dalam Rangka HUT ke-72 kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR RI.

"Saya melihat doa yang disampaikan pak Tifatul doa untuk keselamatan para pemimpin, tetapi juga bisa dikatakan sedikit memberikan motivasi terhadap presiden bersifat satire. Karena kemudian secara khusus memberikan doa - doa yang sekaligus pesan pada presiden, yang juga ditambahkan menjadi lebih gemuk. Disisi lain doa yang menada mengingatkan untuk bersikap lebih adil, bersikap demokratis, untuk bersikap tidak memusuhi ulama," ucapnya.

Untuk itu, agar dapat menilai doa yang diucapkan oleh Tifatul hendaknya dijadikan sebagai kritik dan yang disampaikan oleh fraksi bersifat oposisi. Inilah demokrasi yang dapat memberikan hak pada setiap anggota DPR dan yang bersangkutan tidak ada dalam koalisi pemerintahan.

Doa yang disampaikan bukan lagi sekedar doa, dan ini merupakan kritik yang tentunya tidak sepantasnya, karena doa yang seharusnya sakral serta suci, maupun doa yang tidak bersifat menyinggung siapa pun,yang tidak diarahkan untuk kritik.

Pada dasarnya kritik boleh dilakukan didalam arena yang telah disiapkan untuk itu. Jika ini adalah sebuah doa yang dapat disiarkan secara langsung ke seluruh Indonesia melalui seluruh media, tetapi digunakan untuk sebuah kritik. Hal ini merupakan tindakan yang tidak terlalu pas, karena ini adalah panggung publik.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI