Ouh...NasDem Cuma Mau Usung Capres Yang Siap Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi
SinPo.id - Konstelasi Pilpres 2024 mulai menghangat. Sebagian besar partai politik belum menentukan nama Calon Presiden (Capres) yang akan diusung kelak. Kendati demikian, persiapan untuk pesta demokrasi akbar tersebut sudah disiapkan sejak dini.
NasDem misalnya. Partai besutan Surya Paloh sudah menyiapkan sejumlah kriteria khusus bagi siapapun Capres yang akan diusung kelak. Sosok Capres tersebut harus memiliki elektabilitas tinggi. Selain itu, juga memiliki kapabilitas dan akuntabilitas.
Ketua DPP NasDem Irma Suryani Caniago beberapa waktu lalu menyampaikan, sejauh ini NasDem sudah melihat siapa saja sosok yang akan mengikuti kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Namun untuk menentukan nama calon masih belum, mengingat 2024 masih cukup panjang.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate juga buka-bukaan terkait kriteria calon presiden (capres) yang bakal diusung partainya di Pilpres 2024 mendatang.
NasDem, kata dia, hanya ingin mengusung capres yang mau melanjutkan pembangunan yang telah dibuat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Johnny, Pilpres 2024 mendatang bukan sekadar sirkulasi dan pergantian kepemimpinan, tetapi juga kontinuitas pembangunan yang lebih baik.
Johnny menegaskan, NasDem ingin memastikan kontinuitas pembangunan nasional dapat tercapai dengan baik demi kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat.
“Kita akan menentukan kriteria pemimpin yang mampu meneruskan kontinuitas pembangunan yang landasannya sudah diletakkan dengan baik oleh pemerintahan Pak Joko Widodo dan Kiai Ma’ruf Amin, serta Pak Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam dua periode pemerintahan,” kata Johnny, dalam siaran pers, Minggu (12/12).
Ia menuturkan, Partai NasDem telah menyampaikan gagasan konvensi sebagai salah satu model rekrutmen pemimpin nasional. Namun, konvensi hanya dilakukan jika koalisi yang dibangun NasDem memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
“Terkait dengan figur calon, itu proses politik yang dinamis, karena itu sekali lagi akan dilihat dalam tahapan-tahapan konfigurasi politik,” tuntasnya.