Jokowi: Masyarakat Menunggu Hasil Nyata Dari Pemberantasan Korupsi

Laporan: Khaerul Anam
Kamis, 09 Desember 2021 | 13:05 WIB
Presiden Jokowi pada peringatan Harkodia 2021/net
Presiden Jokowi pada peringatan Harkodia 2021/net

SinPo.id - Metode pemberantasan korupsi harus terus diperbaiki dan disempurnakan. Penindakan korupsi jangan hanya menyasar pada peristiwa hukum yang membuat heboh di permukaan, namun dibutuhkan upaya-upaya yang lebih fundamental, upaya-upaya yang lebih mendasar dan lebih komprehensif yang dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat membuka acara Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2021 di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Kamis (9/12).

"Upaya penindakan sangat penting untuk dilakukan secara tegas dan tidak pandang bulu. Bukan hanya untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan memberikan efek menakutkan deterence effect kepada yang berbuat, tetapi penindakan juga sangat penting untuk menyelamatkan uang negara dan mengembalikan kerugian," jelas Jokowi.

Jokowi mendorong asset recovery dan peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga harus diutamakan untuk penyelamatan dan pemulihan keuangan negara serta memitigasi pencegahan korupsi sejak dini.

"Masyarakat menunggu hasil nyata dari pemberantasan korupsi yang langsung dirasakan oleh rakyat melalui terwujudnya pelayanan publik yang lebih mudah dan terjangkau, pembukaan lapangan kerja baru yang lebih bertambah dan berlimpah, serta harga kebutuhan pokok yang lebih murah," ucap Jokowi.

Presiden juga menekankan pemberantasan korupsi tidak boleh terus-terusan identik dengan penangkapan. Pemberantasan korupsi harus mengobati akar masalah. Pencegahan merupakan langkah yang fundamental dan kalau korupsi berhasil kita cegah maka kepentingan rakyat terselamatkan.

"Dukungan masyarakat dalam pemberantasan korupsi harus dimanfaatkan. Penanaman budaya antikorupsi sejak dini merupakan bagian penting dari pemberantasan korupsi, membangun kesadaran diri adalah kunci mental antikorupsi,” ujar Jokowi.

Diakhir sambutan, Jokowi berharap, pemberantasan korupsi mampu menciptakan ekosistem antikorupsi yang berpengaruh besar bagi investasi dan penciptaan lapangan kerja, Presiden mengungkapkan investasi masih menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi.

"Target kita nanti di tahun depan Tahun 2022 mencapai Rp1200 triliun dan Ini membutuhkan perijinan yang sederhana, lebih cepat, dan bebas korupsi," ungkapnya.

"Jangan sampai investor kapok, karena terlalu banyak ongkos di sana-sini, terlalu banyak ketidakpastian dan banyaknya permainan di sana-sini," tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI