Penghitungan Kesejahteraan Rakyat Harus Ditinjau Ulang

Laporan:
Senin, 14 Agustus 2017 | 15:51 WIB
Fahri Hamzah - Foto: Ilustrasi
Fahri Hamzah - Foto: Ilustrasi

Jakarta, sinpo.id - Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua DPR, pagi ini mengundang pakar-pakar pemegang statistik untuk menghitung kesehateraan rakyat Indonesia. Seperti Bank Indonesia (BI), Bursa Efek Indonesia (BEI), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Koperasi.

Dalam diskusi tersebut, para perwakilan DPR ingin melihat secara detail apakah betul secara massif penurunan daya beli masyarakat pengaruhi menurunnya angka kesejahteraan. Dirinya menggarisbawahi, selama ini penghitungan kesejahteraan rakyat selalu dihitung menggunakan indikator-indikator yang lama. Seperti indeks pembangunan manusia atau indeks angka kemiskinan, beliau menganggap angka kemiskinan itu dihitung teralu rendah

“Bila penghitungannya menggunakan Konsumsi perkapita ataupun konsumsi karbohidrat, itu sangat rendah sekali. Saya ambil contoh, di kampung saya itu pendapatan 5 ribu sampai 6 ribu dianggap sudah keluar dari garis kemiskinan,” ujar Fahri.

Ia menambahkan, kunci dari pertumbuhan Ekonomi yaitu harus menguatnya para pemain di segala sektor. Karena apabila pemainnya lemah, rakyat akan memakan subsidi terus menerus. Karena yang bisa dilakukan hanyalah di subsidi lalu di konsumsi.

“Seharusnya rakyat itu pelaku, itulah inti dari berdikari nya Bung Karno dan Nawacita. Dimana kita sebagai rakyat selain konsumen harus bisa menjadi produsen untuk bangsa kita sendiri,” tegasnya mengakhiri.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI