Tagar #SaveNovia Trending, Kenang Mahasiswi Yang Diperkosa Dan Dipaksa Aborsi
SinPo.id - Kematian mahasiswi bernama Novia Widyasari (23) di samping pusara ayahandanya, mengundang simpatik. Tagar #SaveNoviaWidyasari memuncaki trending Twitter, Sabtu (4/12).
Hingga sore ini, kata kunci terkait tagar #SaveNoviaWidyasari sudah dicuitkan lebih dari 51 ribu pengguna Twitter. Seperti diketahui, mahasiswi Sastra Inggris Universitas Brawijaya itu ditemukan meninggal di samping makam ayahandanya yang berada di Kecamatan Sooko, Mojokerto, Kamis (2/12).
NVW sebelumnya dikabarkan bunuh diri karena depresi ayahandanya meninggal dunia karena Covid-19. Namun belakangan, penyebab meninggalnya gadis itupun disebut bukan karena itu. Diduga ia bunuh diri dengan menenggak racun lantaran depresi setelah diperkosa dan dipaksa aborsi.
“Sekitar jam 4 (sore). Saya lagi duduk-duduk di sini sepi, terus ke sini dia sudah tergeletak. Seperti minumnya kayak teh. Cuma saya cium itu baunya minta ampun. Jadi ada botol sama sedotan,” ujar juru kunci makam setempat, dikutip dari Suara.com.
Di sekitar jenazah, sang juru kunci juga menemukan ponsel dan botol minuman yang dibungkus plastik berwarna putih. Sang Juru Kunci mengatakan, Novia Widyasari memang belakangan sering berdiam diri di sekitar makam sang ayah, bahkan kerap sampai tidur di sana.
Novia pernah melakukan percobaan bunuh diri pada Rabu 12 Desember 2021. Namun, usaha itu digagalkan ibu dan keluarganya.
“Tadinya itu sebelumnya sudah mau bunuh diri (Rabu, 1 Desember 2021) terus ketahuan ibunya sama saudaranya. Terus akhirnya dia mencari kesempatan, mau bunuh diri lagi di sini. Tadi siang ada orang jadinya enggak jadi. Lha kok akhirnya kejadian tadi, ibunya enggak ada,” tuturnya.
Kapolsek Sooko AKP Shohibul Yakin pun membenarkan peristiwa bunuh diri di wilayahnya.
“Ya, ada laporan warga, ditemukan sudah meninggal. Indikasinya korban depresi hingga bunuh diri. Lokasinya di makam ayahnya,” ujar Shohibul.
Diduga Korban Perkosaan
Salah satu yang NWR tulis di akun Quoranya @AuliaDinarmaraPutriR, dalam keterangannya ia mengungkapkan kekecewaan yang amat sangat, karena diduga diminta untuk menggugurkan kandungannya.
"Setelah mengadu kalo anaknya tiba-tiba memperkosa saya di dalam mobil. Setelah itu hamil. Pas hamil dirayu "DOSA SEKALIAN DOSA DEH, GUGURIN AJA." Tulisnya.
Ia juga mengungkapkan dengan tulisannya yang di Capslock tentang bagaimana ia diperlakukan usai proses aborsi yang ia alami.
" UDAH NGATUR NYURUH GUGURIN. PAS KEGUGURAN SAMPE SAYA RAWAT INAP 6HARI GA PERNAH DITANYA TIBA TIBA DIBUANG KYK SAMPAH. PAS DITANYA ITIKAD BAIKNYA DAN JANJINYA MANA. BILANG "URUSAN PRIBADIMU" SUNGKEM SAYA SAMA MANTAN CALON MERTUAAA. SUNGKEM" Tulis NW di Second Account Quoranya. ***
Ribuan netizen menyampaikan dukacita atas meninggalnya mahasiswi tersebut. Curhatan NWR sebelum tewas viral di media sosial.
"Aku dan NW bisa dibilang cukup dekat, terakhit contact dengan NW aku mau minta tolong untuk bantu usaha kecil aku tgl 1 Oktober kemarin. Baru tadi pagi aku liat story teman NW, sebut saja AN yg ngasih tau kalau NW meninggal karna bunuh diri," tulis pemilik akun @belawsz.
“Dia menceritakan dari awal kejadian dia dibawa ke penginapan oleh R (pacar NW), lalu diberi obat dan dipaksa minum obat itu, setelah itu dia tertidur. Sekitar 4 bulan kejadian ini dia menyadari bahwa dia hamil, dan lgsg lapor ke R” cuit akun @belawsz
Mengetahui hal itu, R membujuk Novia untuk menggugurkan kandungannya, tapi Novia enggan. Akhirnya R hilang kabar dan Novia berinisiatif melaporkan masalah ini ke orang tua R.
Orang tua R sempat mengaku akan bertanggung jawab. Namun, kemudian sikap itu berubah, mereka menyatakan enggan menikahkan R dengan NW.
“Sesampainya di rumah korban, orang tua Randy menyampaikan hal yang sangat berbeda jauh. To the point, “Bu mohon maaf kalau R dan N belum bisa jika secepatnya ke jenjang serius karena posisi R masih punya kakak yang belum menikah, dan R masih awal jadi p*lisi” lanjut cuitnya.
Tak cuma itu, R bahkan mencekokinya dengan obat penggugur kandungan hingga Novia harus dirawat di rumah sakit.
Selain itu, saat ia menceritakan masalahnya ke keluarganya, seorang paman yang kerap ia sapa “mas” justru menyalahkan Novia. Setiap hari ia memaki Novia dan mengancam akan membunuhnya karena dianggap telah mempermalukan keluarga.
Bahkan jika pelaku dikeluarkan, didenda, dipenjara, & dikebiri sekalipun, tidak akan sepadan dengan apa yang telah dialami, dirasakan, dan apa yang telah terjadi pada Novia!
Jangan sampai muncul polisi-polisi lain seperti Randy! Usut tuntas @DivHumas_Polri!#SAVENOVIAWIDYASARI pic.twitter.com/dvON64sb4i— Faiz Arsyad (@faizarsyaddd) December 4, 2021
Simpatik Netizen
Ribuan netizen melampiaskan kesalnya ke Pria berinisial R yang diduga oknum Polisi itu.
“Lelaki pengecut yang tidak mempunyai rasa tanggungjawab, tidak pantas jadi anggota Polri. Lha iya, tanggungjawab buat satu orang saja tidak becus gimana dia bisa tanggungjawab terhadap bangsa? #SAVENOVIAWIDYASARI,” tulis akun @Penc***__menampilkan foto oknum polisi inisial R.
“Selamat jalan mb widya, meski ga kenal tp ikut merasakan duka sangat dalam atas kisahmu yg begitu kelam hingga jalan ini yg km tempuh, keadilan akan terwujud mb. Alfatihah. #SAVENOVIAWIDYASARI,” doa @richanims.
Selamat jalan mb widya, meski ga kenal tp ikut merasakan duka sangat dalam atas kisahmu yg begitu kelam hingga jalan ini yg km tempuh, keadilan akan terwujud mb
Alfatihah.#SAVENOVIAWIDYASARI pic.twitter.com/mZRIjVS08P— Pedagang Buku (@richanims) December 3, 2021
Polda Jatim Turun Tangan
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Gatot Repli Handoko yang dikonfirmasi perihal kasus itu menyebut Polres Mojokerto telah menanganinya.
"Untuk kasus dugaan bunuh diri itu memang benar adanya. Saat ini pun sudah ditangani," ujar Gatot mengutip VOI, Sabtu, 4 Desember.
Sementara untuk dugaan keterlibatan anggota Polri yang disebut menjadi motif di balik aksi bunuh diri itu masih didalami. Anggota Polri yang disebut berinisial R itu sedang diperiksa Porpam Polda Jawa Timur.
"Sudah ditangani Propam Polda Jatim. Apakah ada kaitannya dengan kasus ini atau tidak," kata Gatot.
"Pemeriksaan untuk mencari atau apakah dia (oknum polisi) berkaitan dengan dugaan pemerkosaan," sambungnya.
Sejauh ini, lanjut Gatot, belum ada bukti dan petunjuk yang memperkuat dugaan adanya keterlibatan dari oknum anggota Polri di balik aksi bunuh diri tersebut.
Tetapi, ditegaskan, Polda Jawa Timur akan terus mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
"Belum ada bukti yang mengarah ke sana (keterlibatan) tapi akan terus didalami dengan profesional," kata Gatot.

