Kasus Penembakan Exit Tol Bintaro Terkait Pejabat DPRD DKI? Ini Jawaban Polisi

Laporan: Jihan Nabila
Jumat, 03 Desember 2021 | 17:26 WIB
kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan/ist
kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan/ist

SinPo.id - Kasus penembakan di exit tol Bintaro santer disebut-sebut ada hubunganya dengan salah satu Pimpinan di DPRD DKI Jakarta. Salah seorang pelapor yakni O, disebut terkait dengan pejabat tersebut.

Benarkah? Meluruskan informasi simpang siur itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan menegaskan sama sekali tidak ada hubunganya.

“Ah itu nggak ada kaitannya ya. Jadi izin luruskan. Tidak ada kaitannya sama sekali, itu nggak ada kaitannya. Tidak ada ini kaitannya, ini hanya hubungan personal antara Ipda OS dengan saudara O. Tidak ada kaitannya dengan yang ditanyakan dengan ketua DPRD,” tegas Zulpan saat menjawab saat menjawab pertanyaan media, Jumat (3/12).

Sekali Zulpan menegaskan bahwa kasus penembakan tersebut sama sekali tidak ada hubunganya dengan Ketua DPRD DKI atau pejabat manapun.

“Tidak ada kaitannya sama sekali. Tidak ada kaitannya dengan yang disangkakan kaitannya dengan Ketua DPRD. Nggak ada. Dalam pembicaraan mereka komunikasi juga tidak ada menyebut nama, nama itu. Jadi tidak ada. Hanya hubungan personal melibatkan mereka berdua. Perlu diluruskan itu,” tegasnya.

Ketika ditanya lagi tidak ada kaitan itu artinya tidak ada hubungan pekerjaan antara O dan pejabat DPRD yang disebut-sebut?

Zulpan menjawab, pihaknya fokus kepada materi pemeriksaan materi perkara saja.

“Yang jelas kita kepada materi, materi kasus, tidak ada yang menyangkut orang lain hanya hubungan personal antara O dan Ipda OS. Jadi nggak ada keterlibatan pejabat-pejabat publik yang lain. Perlu diluruskan ini,” demikian Zulpan.

Seperti diketahui, kasus penembakan di Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), tepatnya di pintu keluar Bintaro, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/11) akhirnya terungkap.

Pelaku penembakan adalah Ipda OS, seorang polisi lalu lintas yang bertugas di satuan unit patroli jalan raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya.

"Ipda OS adalah anggota Ditlantas Polda Metro Jaya di Satuan Patroli Jalan Raya,” ujar Zulpan saat konferensi pers, Selasa (30/11).

Ipda OS menembak dua orang, yakni PP dan MA, di depan Gedung PJR IV di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kedua korban mengalami luka tembak dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Namun, PP meninggal dunia setelah beberapa hari mendapatkan penanganan medis. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, penembakan berawal dari adanya laporan warga yang mengakui dibuntuti oleh sejumlah orang tak dikenal di jalan tol.

Warga berinisial O itu merasa diikuti oleh mobil korban sejak berangkat dari salah satu hotel di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, saat ini peristiwa dilatarbelakangi laporan warga yang merasa dirinya terancam," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Selasa.

Setelah warga itu melapor ke polisi, Ipda OS mengarahkannya masuk ke wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk pengamanan. Warga pelapor itu pun diminta menepi di depan kantor PJR Jaya IV di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Di lokasi tersebut, kata Tubagus, terjadi keributan antara Ipda OS dengan kedua korban berinisial PP dan MA yang berujung pada penembakan.

"Keterangan saksi terjadi peristiwa ribut di situ dan mendengar dua tembakan oleh yang mengakui polisi. Dari keterangan saksi (pelaku) mau ditabrak," ungkap Tubagus.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI