Berkali-kali Gagal, Anak Tukang Kue Ini Berhasil Wujudkan Impian Jadi Polisi..!

Laporan: Samsudin
Sabtu, 27 November 2021 | 14:57 WIB
 Rizki Melamanurung saat berbicara dengan ibundanya via sambungan seluler/ist
Rizki Melamanurung saat berbicara dengan ibundanya via sambungan seluler/ist

SinPo.id - Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Demikian pepatah yang kerap terdengar saat seseorang gagal dalam usahanya. Ya, kalimat ini terkesan sederhana namun maknanya dalam.

Dan pepatah ini juga berlaku pada Rizki Melamanurung, siswa SPN Polda Banten. Setelah berkali-kali gagal, ia akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang polisi.

Sebelumnya, Rizki Melamanurung yang terlahir dari keluarga kurang mampu dan bertempat tinggal di Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pernah mendaftar Polisi tetapi gagal.

Tak patah semangat, Rizki kembali mencoba mendaftar di Angkatan Udara namun gagal juga. Dua kali gagal, rupanya Rizki masih penasaran. Dan pada usaha ketiga atau mendaftar Polisi yang kedua kali, Alhamdulillah berkat doa kedua orangtua dan usaha keras, Rizki akhirnya berhasil lolos tes di Kepolisian untuk mengikuti pendidikan di SPN Polda Banten.

Ibunda Rizki, Maimunah, yang sehari-hari berjualan kue keliling di pasar Ciung Margasari, mengaku sangat bahagia dan tak kuasa menahan tangis kala melakukan panggilan telp dengan sang putra.

Maimunah bercerita jika Rizki memang berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya, Parningotan Manurung, yang sebelumnya bekerja sebagai supir angkot kini bekerja serabutan.

Rizki Melamanurung terlahir dari keluarga kurang mampu, sehari-hari Ibu Rizki yaitu Maimunah bekerja sebagai tukang kue keliling di Pasar dan Ayah Rizki yaitu Parningotan Manurung yang sebelumnya bekerja sebagai supir angkot yang sekarang bekerja serabutan.

Saat ditemui Maimunah mengatakan bahwa menjadi seorang Polisi adalah cita-cita Rizki sedari kecil, dengan segala keterbatasan ekonomi Rizki tetap yakin bahwa dirinya bisa lolos mengikuti tes Kepolisian.

"Memang menjadi polisi adalah cita-cita Rizki dari kecil, padahal kami orang tuanya kurang mampu dalam segi ekonomi. Tapi melihat kegigihan Rizky kami mendukung penuh Rizki dalam meraih cita-citanya," ujar Maimunah, saat bercerita kepada tim liputan Polda Banten yang dipimpin Kasubbid Penmas AKBP Meryadi didampingi Bripda Lutfi Ardian dan Bripda Sayyadah Nafisah.

"Saya pedagang jajanan kue di pasar Ciung, sementara suami saya saat ini masih mencari pekerjaan serabutan. Sebelumnya, suami bekerja sebagai supir angkot, sekarang masih mencari pekerjaan di Lampung,” urainya menahan tangis.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Maimunah harus memasak kue dari jam 3 pagi dan menjualnya di pasar Ciung, setelah sholat shubuh ia berangkat ke pasar untuk menjual kue yang telah dibuat sampai seluruh daganganya habis.

“Setelah itu, sekitar jam 10 siang baru pulang ke rumah, istirahat sebentar dan mulai beraktifitas kembali membuat kue," kata Maimunah.

Sementara itu, Rizki Melamanurung ketika ditemui di SPN Polda Banten yang sedang melaksanakan pelatihan pengendalian massa di lapangan hitam menyampaikan bahwa dirinya sejak kecil bercita-cita jadi Polisi.

“Beberapa kali saya mendaftar tes Kepolisian mengalami kegagalan namun saya tidak berputus asa. Berkat doa dan usaha pantang menyerah, akhirnya Allah SWT mengabulkan doa saya,” imbuhya.

“Sebelum jadi Polisi keseharian saya adalah membantu Ibu berdagang kue dari mulai membungkus hingga berdagang di pasar Ciung. Setelah dagangan laku terjual, saya biasanya berlatih dalam rangka mempersiapkan diri untuk mengikuti tes Polisi baik secara fisik maupun akademik seperti berlari, push up, latihan Psikotes, dan akademik secara mandiri," jelas Rizki.

Ketika motivasinya untuk jadi Polisi, Rizki menjawab ingin mengangkat derajat keluarga dan membahagiakan kedua orangtuanya, serta berbakti kepada nusa dan bangsa.

Terkait kisah Rizki, Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengatakan bahwa hasil liputan tim Bidhumas di atas bukanlah cerita fiktif belaka.

“Ini adalah fakta. Tujuannya untuk menggugah para generasi muda yang memiliki cita-cita apapun itu dengan segala keterbatasan, sesuatu dapat diraih dengan tekad dan usaha yang bersungguh-sungguh serta doa,” katanya.

“Saya berharap kisah Rizki ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Indonesia untuk mengabdi kepada bangsa dan negara melaui Institusi maupun lembaga apapun, ora et labora," tutup Shinto Silitonga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI