Penentang Viktor Dibilang Anti-Pancasila, Gerindra: Ini Opini Terbalik!
Jakarta, sinpo.id - Sikap Partai Nasdem yang enggan meminta maaf atas pernyataan kadernya, Viktor Laiskodat ditanggapi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Sodik Mujahid.
Menurutnya, sikap partainya yang menolak Perppu Ormas bukan hanya soal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Khilafah, melainkan soal demokrasi di negara Pancasila yang harus diluruskan, serta dijaga agar tidak menjadi otoriter.
"Jangan manipulasi opini menjadi terbalik, Viktor bela Pancasila dan yang melawan Viktor adalah anti-Pancasila, ini terbalik, cara dan apa yang dikatakan Viktor itulah yang tidak Pancasilais," kata Sodik saat dihubungi wartawan, Selasa (8/8/2017).
Sebelumnya, Viktor menyebut bahwa Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS mendukung kelompok yang ingin menjadikan negara ini berbentuk khilafah pada pidato yang disampaikannya. Celakanya, kata Viktor, partai-partai pendukung khilafah ada juga di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempat partai itu dikatakan mendukung ekstremis tumbuh di NTT. Dia juga menyebut pada situasi nasional, keempat partai ini mendukung kaum intoleran. Viktor juga menyebut di negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua orang harus sholat. Hal ini terungkap dari video penggalan pidatonya di NTT yang tersebar di media sosial (medsos).
Beliau menambahkan, umat Islam tidak ada niat sekalipun untuk membunuh siapapun, termasuk membunuh hadirin Nasdem di acara Viktor tersebut. Ia melanjutkan, dalam sejarah NKRI sendiri, umat Islam tidak pernah melakukan itu bahkan sering menjadi sasaran pembunuhan seperti yang akan dilakukan Viktor.
"Pernyataan untuk membunuh duluan mencerminkan hati yang bermusuhan dengan kaum Muslim Indonesia," tutupnya.

