Tak Ada Perwakilan di Indonesia, Bobby Adhityo Rizaldi :Saya Mendukung Telegram Diblokir
sinpo, Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menyambut baik langkah Kemenkominfo untuk memblokir Telegram. Karena, aplikasi berbasis smartphone itu dianggap memuat banyak konten soal radikalisme.
"Saya menyambut baik utamanya bila pemblokiran tersebut untuk mencegah diseminasi konten radikal dan negatif dari 12 DNS telegram. Memang disinyalir komunikasi yang dilakukan oleh jaringan sel teroris banyak menggunakan kanal-kanal ini,"tuturnya
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga mengatakan, penggunaan aplikasi Telegram cukup masif digunakan oleh kelompok teroris, . Karena telegram memiliki sejumlah keunggulan terkait privasi penggunanya. Bahkan anggota group chat di telegram bisa mencapai 10.000 orang.
"Ini jadi problem dan jadi tempat saluran komunikasi paling favorit oleh kelompok teroris," ungkap tito
Politisi Partai Golkar ini juga menilai, pemblokiran memang perlu dilakukan apalagi bila pemilik Telegram tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap 17-ribuan konten yang membahayakan NKRI.
"Dan utamanya itikad Telegram yang tidak memiliki kantor perwakilan di Indonesia, yang artinya memang tidak berniat memberikan kontribusi komersial seperti pajak,"lanjutnya
Menurut Bobby, aplikasi dari Russia ini juga 'rentan' menjadi wadah mobilisasi proxy war.
"Apalagi Telegram platform yang diberitakan banyak dipakai oleh sel-sel ISIS. Bahkan FSB, kantor Intelijen Rusia pun sudah menyatakan Telegram telah melanggar UU, masa pemerintah RI malah membiarkan,"tutupnya

