Viral Kartel Kremasi Jenazah Covid-19, Patok Harga Hingga Rp 80 Juta

Laporan: Munif
Kamis, 22 Juli 2021 | 11:11 WIB
Ilustrasi Kremasi Jenazah/Net
Ilustrasi Kremasi Jenazah/Net

SinPo.id - Dugaan adanya kartel kremasi jenazah Covid-19, di Rumah Duka Abadi yang terletak di kawasan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, viral melalui pesan berantai WhatsApp.

Hal itu terjadi setelah salah satu orang keluarga korban mengunggahnya dan menyebarkannya melalui media sosial.

Terkait hal tersebut, pihak Kepolisian meminta agar pihak keluarga korban segera mungkin membuat laporan agar dapat segera dilakukan penyelidikan. Disisi lain pihak Rumah Duka Abadi belum bersedia memberikan keterangan  terkait kasus tersebut.

Pihak keluarga memperlihatkan tulisan dan foto kwitansi yang viral di media sosial setelah di unggah oleh salah satu keluarga yang menjadi korban praktik kartel kremasi jenazah Covid-19 yang di duga terjadi di Rumah Duka Abadi, Jalan Daan Mogot, Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Dalam Broadcast yang viral ini, pihak keluarga sangat menyayangkan ada oknum yang mengambil keuntungan dari musibah yang dialaminya.

Pasalnya untuk melakukan kremasi jenazah ibunda nya. Oknum yang mengaku dari Dinas Pemakaman meminta jasa paket kremasi jenazah Covid-19 sebesar 48,8 juta rupiah. Padahal pada 6 pekan yang lalu kakak kandungnya juga meninggal dunia dan di kremasi dan paketnya tidak sampai 10 juta rupiah.

Sementara itu, di dalam foto kwintansi yang  di duga di keluarkan oleh pihak Rumah Duka Abadi, tertera bahwa biaya kremasi jenazah Covid-19 dengan total Rp 80 juta, dengan rincian sebagai berikut. Tertulis Rp 25 juta untuk peti jenazah, Rp 7,5 juta untuk tranportasi, Rp 45 juta untuk proses kremasi, dan Rp 2,5 juta untuk pemulasaran jenazah.

Terkait hal ini pihak Kepolisian dari Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, meminta keluarga korban yang merasa dirugikan atas praktek kartel kremasi jenazah Covid-19, agar segera membuat laporan untuk memberikan keterangan yang pasti guna proses penyelidikan pihak Kepolisian.

"Kita selidiki kita mungkin berencana memulai dari tempat itu kan datanya dari situ, harapan kami yang membuat berita bisa berkerjasama dengan kita datang dan membuat informasi", tutur Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono di Jakarta, Rabu (21/7).

Sementara itu, pihak Rumah Duka Abadi belum bersedia memberikan keterangan secara resmi kepada para Jurnalis yang ingin meminta kejelasan dari praktek dugaan kartel kremasi tersebut.sinpo

Komentar: