ETOS: Presiden Segera Copot Kepala BNPT

Laporan: Lilis
Rabu, 31 Maret 2021 | 14:47 WIB
Boy Rafli (Dok. Instagram)
Boy Rafli (Dok. Instagram)

sinpo, Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah mengajak seluruh element masyarakat selalu tenang dan tidak berburuk sangka atas peristiwa bom bunuh diri di Gereja Khaterdal Makasar Sulawesi Selatan. Ia meminta harus berbaik sangka jangan terlalu berburuk sangka.

"Kita percayakan dalam hal ini Kepolisian mengusut peristiwa ini dengan baik, Kita prihatin semua selaku anak bangsa atas peristiwa ini semua," kata Iskandar.

Ia sangat yakin Kepolisian akan melakukan tugasnya dengan baik dan profesional. Terkait peristiwa ini, siapa yang harus dimintai pertanggungjjawaban?

"Ya BNPT, itu khan domainnya. Namanya saja sudah Badan Nasional Penanggulangan Teror, paling tidak Intelijennya sudah bergerak dan mampu mengantisipasi ini semua sebelum terjadi, Khan anggarannya lumayan dari negara," katanya.

Ia menilai Polri dalam hal ini cukup menertibkan apabila memang sudah terjadi dan menginvestigasi siapa-siapa dibalik peristiwa yang sudah terjadi, jadi BNPT adalah yang paling bertanggung jawab kata Iskandar kepada Media.

"Langkah awal apabila terlalu lamban ya ganti saja kepala BNPT, itu kan wewenang Presiden," kata Iskandar menambahkan.

Ia mempercayakan ini semua kepada Polri yang melakukan investigasi, catatan khusus yang harus digaris bawahi adalah segera mencopot kepala BNPT dan melakukan investigasi internal bersama POLRI, guna mengetahui siapa dan apa latar belakang ledakan bunuh diri ini.

"Karena BNPT pasti punya catatan kelompok-kelompok teror yang sekiranya bisa melakukan serangan tiba-tiba, hari ini BNPT kecolongan kata Iskandar menutup wawancaranya," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI