Kepatuhan Masyarakat dan Posko di Daerah Jadi Kunci Keberhasilan PPKM Mikro
sinpo, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 (KPCPEN) mengungkapkan bahwa perkembangan penangan penyebaran Covid-19 menunjukkan tren positif.
Per 18 Maret, tingkat kasus aktif di Indonesia adalah 9,12 persen, lebih baik dari rata-rata dunia yang berada di 17,23 persen. Tingkat kesembuhan 88,16 persen, juga lebih baik dari tingkat kesembuhan global yang tercatat sebesar 80,56 persen. Sementara untuk tingkat kematian sebesar 2,71 persen, sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia yang berada di 2,21 persen.
“Perkembangan indikator COVID-19 di tingkat nasional berupa persentase kasus aktif, persentase kesembuhan, dan persentase kematian, dalam satu bulan terakhir (15 Februari – 18 Maret) menunjukkan perkembangan yang membaik,” ujar Airlangga pada keterangan pers di Jakarta (19/03/2021), yang ditayangkan pada kanal YouTube Kemenko Perekonomian.
Pada tahap sebelumnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro (PPKM Mikro) dianggap cukup berhasil menurunkan persentase kasus aktif dibandingkan sebelum masa PPKM. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan PPKM Mikro telah berhasil menekan laju penambahan kasus aktif.
Untuk itu, PPKM Mikro diperpanjang menjadi 23 Maret sampai dengan 5 April 2021 dan pemerintah menambah tambahan lima daerah yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat .
Selain dari perkembangan jumlah kasus, ketersediaan Tempat Tidur (TT) Isolasi dan Intensive Care Unit (ICU) atau BOR rumah sakit (RS) rujukan di semua provinsi tersebut per 17 Maret 2021, juga menunjukkan penurunan angka keterpakaian TT Isolasi di RS rujukan saat dilaksanakan PPKM Mikro. 10 provinsi tersebut memiliki BOR di bawah 70 persen.
Airlangga mengungkapkan, keberadaan posko daerah menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan PPKM Mikro. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berdampak terhadap peningkatan kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
“Salah satu kunci pelaksanaan PPKM Mikro terletak pada kepatuhan menerapkan protokol kesehatan, seiring dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan di posko daerah PPKM Mikro,” ujarnya.
Dari 423 kabupaten/kota sebanyak 115 kabupaten/kota atau 27,19 persen memiliki tingkat kepatuhan memakai masker yang tinggi, yaitu di kisaran 91 sampai 100 persen. Sementara, 17,97 persen atau 76 kabupaten/kota masih memiliki tingkat yang rendah atau di bawah 60 persen.
“Petugas posko baik itu dari TNI/Polri dan aparat pemerintah daerah telah bekerja sama dan bahu membahu untuk melakukan sosialisasi edukasi 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), juga mengawasi terkait dengan kerumunan-kerumunan termasuk penegakan disiplin (protokol kesehatan) dan pengawasan orang keluar masuk di wilayah,” ungkap politisi Partai Golkar itu.

