Forum Musyawarah Kubro Lirboyo Desak Islah PBNU dalam 3x24 Jam

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 22 Desember 2025 | 02:52 WIB
PBNU
PBNU

SinPo.id -  Forum Musyawarah Kubro yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, mendesak agar kedua belah pihak di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) segera melakukan islah guna mengakhiri konflik internal yang berkepanjangan. Desakan tersebut dinilai penting demi menjaga marwah, wibawa, dan kepercayaan publik terhadap jamiyah NU.

Juru Bicara Forum Musyawarah Kubro, K.H. Oing Abdul Muid, menegaskan keputusan untuk mendorong islah merupakan hasil musyawarah yang dibahas secara mendalam dalam forum yang digelar di Pesantren Lirboyo.

“Forum Musyawarah Kubro melihat dan merasakan secara langsung betapa konflik yang terjadi di jajaran internal PBNU telah meruntuhkan marwah dan wibawa jamiyah, serta secara nyata menghilangkan kepercayaan publik yang selama ini terbangun terhadap NU,” kata K.H. Oing Abdul Muid usai forum, Minggu.

Ia menjelaskan, forum tersebut digelar sebagai bentuk keprihatinan mendalam atas konflik internal PBNU yang kian meruncing. Sebelumnya, rangkaian pertemuan telah dilakukan di Pesantren Al Falah, Kediri, dan Pesantren Tebuireng, Jombang. Forum Musyawarah Kubro di Lirboyo menjadi pertemuan ketiga yang diikuti ratusan perwakilan PWNU, PCNU, serta PCINU dari seluruh Indonesia, baik secara luring maupun daring.

Forum menegaskan, demi menjaga keutuhan jamiyah dan mengembalikan nama baik NU, Rais Aam dan Ketua Umum PBNU diminta untuk melakukan islah paling lambat dalam waktu 3x24 jam terhitung sejak 21 Desember 2025.

“Jika kedua belah pihak tidak bersedia melakukan islah, maka Forum Musyawarah Kubro meminta agar kewenangan dan kepercayaan diserahkan kepada Mustasyar NU untuk menyelenggarakan Muktamar NU Dipercepat pada 2026,” ujarnya. Keputusan tersebut diminta diambil dalam tenggat waktu 1x24 jam setelah batas akhir islah berakhir.

Lebih lanjut, forum juga menyepakati opsi terakhir apabila kedua belah pihak menolak memberikan kewenangan kepada Mustasyar NU. Dalam kondisi tersebut, Forum Musyawarah Kubro menyatakan siap mendorong penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa (MLB) melalui penggalangan dukungan 50 plus 1 persen dari pengurus wilayah NU.

“MLB diselenggarakan selambat-lambatnya sebelum pemberangkatan jamaah haji kloter pertama tahun 2026. Kepanitiaannya disusun oleh PWNU dan PCNU dengan melibatkan unsur internal NU yang dipandang perlu,” kata Gus Muid, sapaan akrabnya.

Forum Musyawarah Kubro di Lirboyo dihadiri ratusan perwakilan PWNU, PCNU, dan PCINU, serta unsur pimpinan lembaga dan badan otonom NU, juga para pengasuh pondok pesantren se-Indonesia. Hadir secara langsung para Mustasyar PBNU, di antaranya K.H. Anwar Mansyur (Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri) dan K.H. Nurul Huda Djazuli (Pengasuh Pesantren Al Falah Mojo, Kediri), serta K.H. Ma’ruf Amin yang mengikuti secara daring.

Selain itu, forum turut dihadiri Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, mantan Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siroj, serta undangan lainnya. Dalam rangkaian kegiatan, forum juga menggelar pertemuan tertutup yang diikuti perwakilan PWNU dan PCNU sebelum hasil musyawarah diumumkan secara terbuka kepada publik.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI