KH Said Aqil Siroj Ajak Semua Pihak Islah dan Hormati Musyawarah Kubro Lirboyo

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 22 Desember 2025 | 01:49 WIB
PBNU
PBNU

SinPo.id -  Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengajak seluruh pihak untuk menghormati pertemuan para Mustasyar PBNU yang bertujuan mencari jalan keluar dari konflik internal organisasi. Ia menilai konflik yang terjadi saat ini sangat ironis dan bertentangan dengan jati diri Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang selama ini dikenal moderat dan menjadi penengah berbagai konflik.

Hal tersebut disampaikan KH Said Aqil Siroj dalam Forum Musyawarah Kubro yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu. Ia mengaku merasa malu karena NU yang selama ini mengusung nilai tawasut (moderasi) dan tawazun (keseimbangan), justru terjebak dalam konflik internal.

“Sungguh sangat ironis, sungguh sangat malu. Yang konon katanya kita bisa menjadi penengah, moderat, tawasut, tawazun, yang bisa menjadi penengah konflik di mana pun berada, eh kita sendiri berkonflik,” ujar KH Said Aqil.

Ia mengajak seluruh elemen di PBNU untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri, dengan tidak saling menyalahkan, melainkan berani mengakui kesalahan masing-masing. Menurutnya, konflik yang berkepanjangan ini telah menjadi sorotan dan bahan pembicaraan berbagai kalangan, termasuk di luar NU.

“Kalau sudah muhasabah, mari semua katakan, yang salah saya, bukan siapa-siapa. Kami yang salah. Kenapa separah ini perselisihan di PBNU dan ini menjadi tertawaan semua orang, baik non-NU maupun non-Muslim,” tegasnya.

KH Said Aqil juga meminta semua pihak menghormati hasil pertemuan Forum Musyawarah Kubro di Lirboyo. Ia mengingatkan bahwa sebelumnya telah dilakukan serangkaian pertemuan, mulai dari Pesantren Al Falah Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, hingga Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, sebagai upaya mencari solusi damai.

Ia menegaskan bahwa konflik di tubuh PBNU murni persoalan internal dan tidak ada campur tangan pemerintah. Karena itu, ia berharap kedua belah pihak segera menyelesaikan perbedaan dan memilih jalan islah.

“Sampai sekarang Istana tidak ikut campur. Sampai kapan kita seperti ini. Mari kita cepat selesaikan, islah, pertemuan. Kalau tidak, muktamar diserahkan ke pimpinan cabang dan pimpinan wilayah, PCNU dan PWNU,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang turut hadir dalam forum tersebut menyatakan dirinya terbuka untuk memberikan klarifikasi dan tabayun terkait berbagai persoalan yang dipersoalkan. Ia menegaskan kesiapannya menghadirkan bukti dan saksi jika diperlukan.

Gus Yahya menegaskan sejak awal dirinya menginginkan islah dan siap tunduk pada keputusan forum.
“Sejak awal, sejak detik pertama saya senantiasa menginginkan islah. Saya siap berislah binaan al haq, dan saya sepenuhnya taslim atas apa yang disepakati oleh PWNU, PCNU se-Indonesia, juga Mustasyar,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan telah mengirim pesan kepada Rais Aam PBNU untuk meminta waktu bertemu usai adanya kesepakatan PWNU dan PCNU se-Indonesia, namun hingga kini belum mendapat jawaban. Gus Yahya menyatakan akan menunggu hingga tiga kali 24 jam sebelum melaporkan kembali perkembangannya.

Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo sendiri secara tegas mendesak kedua belah pihak di PBNU untuk segera islah agar konflik internal tidak berlarut-larut. Forum tersebut diikuti oleh PWNU, PCNU se-Indonesia, serta PCINU, baik secara langsung maupun daring.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI