Wakil Indonesia Petik Pelajaran Berharga di BWF World Tour Finals 2025

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:27 WIB
BWF World Tour Finals 2025
BWF World Tour Finals 2025

SinPo.id -  Para pebulu tangkis Indonesia menjadikan ajang BWF World Tour Finals 2025 sebagai momentum evaluasi menyeluruh, mulai dari konsistensi permainan hingga kondisi fisik jelang musim kompetisi berikutnya.

Ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menyoroti masalah konsistensi setelah langkah mereka terhenti di fase grup turnamen elite tersebut. Felisha mengakui performa pasangan ini masih belum stabil, terutama saat menghadapi ganda yang berada di peringkat empat besar dunia.

“Evaluasi terbesar menurut saya adalah konsistensi, terutama saat menghadapi pasangan-pasangan empat besar dunia. Dari segi permainan, sebenarnya kami bisa mengimbangi, tetapi di poin-poin akhir sering kali konsistensinya menurun sehingga lawan bisa langsung menjauh,” ujar Felisha dalam keterangan PBSI, Jumat.

Ia menambahkan, persoalan tersebut menjadi pekerjaan rumah yang kerap muncul sepanjang tahun ini. Meski demikian, Jafar menilai debut mereka di World Tour Finals sudah memberikan hasil maksimal.

“Memang hasil akhirnya belum seperti yang kami harapkan karena harus gugur di fase grup. Tapi kami terima hasil ini dan menjadikannya pelajaran agar ke depan bisa lebih kuat, terutama untuk tahun depan,” kata Jafar.

Pada laga terakhir grup, Jafar/Felisha menutup kiprah dengan kemenangan atas ganda Malaysia Goh Soon Huat/Lei Shevon Jemie dengan skor identik 21-17, 21-17. Hasil itu memperpanjang rekor positif mereka menjadi tiga kemenangan dari tiga pertemuan terakhir melawan pasangan tersebut.

Sementara itu, tunggal putra Indonesia Jonatan Christie menatap tahun 2026 dengan resolusi utama terhindar dari cedera. Sepanjang 2025, Jojo—sapaan akrabnya—sempat mengalami cedera panggul yang kerap kambuhan dan memengaruhi performanya.

“Untuk tahun depan, resolusinya mau dijauhkan dari cedera dulu. Tahun ini kendalanya naik turun karena beberapa bagian tubuh terasa sakit dan saling memengaruhi,” ungkap Jojo.

Jojo mengakhiri perjuangannya di BWF World Tour Finals 2025 dengan kekalahan dari tunggal Prancis Christo Popov melalui rubber game 21-18, 16-21, 13-21. Kekalahan tersebut menjadi yang ketiga beruntun dan memastikan dirinya gagal melaju ke fase berikutnya. Meski demikian, Jojo menilai turnamen ini memberi pelajaran penting dalam menghadapi tekanan di laga-laga besar.

Dari sektor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani mengaku puas dengan penampilan perdananya di World Tour Finals. Putri KW mencatat satu kemenangan dan dua kekalahan di fase grup, hasil yang membuatnya finis di posisi ketiga Grup A.

“Saya cukup puas bisa bermain di sini karena tidak mudah berjuang selama satu tahun penuh untuk tampil di World Tour Finals. Di turnamen pertama ini, saya benar-benar berusaha memaksimalkan kesempatan,” ujar Putri KW.

Ia juga menyoroti pencapaiannya mampu merebut gim dari pemain top dunia seperti An Se Young dan Akane Yamaguchi. Pada laga terakhir, Putri KW tampil meyakinkan dengan mengalahkan tunggal Jepang Tomoka Miyazaki dua gim langsung 21-17, 21-9, sekaligus memutus rekor negatif dari dua pertemuan sebelumnya.

Ke depan, Putri KW menargetkan konsistensi dan menjaga kondisi fisik agar tidak mengalami penurunan performa seperti beberapa tahun lalu. “Terutama soal recovery dan kondisi tubuh supaya terhindar dari cedera. Program latihan dari pelatih akan saya jalani sebaik mungkin untuk menatap kalender 2026,” tuturnya.

BWF World Tour Finals 2025 pun menjadi cermin evaluasi bagi para wakil Indonesia, dengan harapan pembenahan yang dilakukan mampu membawa hasil lebih baik pada musim mendatang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI