Pramono Bakal Prioritaskan Proyek Mangkrak dan Akses JIS

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:57 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (SinPo.id/ Dok. Pemprov DKI)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan akan memprioritaskan penyelesaian sejumlah proyek dan persoalan strategis yang tertunda dari periode pemerintahan sebelumnya. Fokus tersebut mencakup pembongkaran monorel di Jalan HR Rasuna Said, penataan Kali Jodo, hingga pengembangan Rumah Sakit Sumber Waras.

Pernyataan itu disampaikan Pramono saat menghadiri salat Subuh berjamaah bersama para habaib dan ulama di Balai Kota Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.

“Saya ingin menyelesaikan persoalan-persoalan yang belum terselesaikan dengan baik. Mulai dari monorel di Jalan Rasuna Said, penguatan Lembaga Masyarakat Adat Betawi, hingga penyelesaian Kali Jodo dan Rumah Sakit Sumber Waras,” kata Pramono.

Dia menjelaskan, persoalan monorel di Jalan Rasuna Said telah tuntas dari sisi hukum. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mulai membongkar dan memperbaiki kawasan tersebut pada Januari 2026. Adapun lahan Rumah Sakit Sumber Waras, kata dia, kini sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemprov dan akan dikembangkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional.

“Rumah Sakit Sumber Waras akan kami ajukan sebagai Proyek Strategis Nasional agar pengembangannya lebih terintegrasi dan berdampak luas,” ujarnya.

Selain proyek mangkrak, Pramono juga menyoroti penguatan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai aset jangka panjang ibu kota. Dia menyebut penyelesaian akses transportasi menjadi kunci optimalisasi stadion tersebut, termasuk pembangunan jembatan sepanjang 350 meter yang menghubungkan kawasan Ancol dan JIS.

“Dengan akses parkir di Ancol dan dukungan transportasi massal, persoalan kemacetan di sekitar JIS diharapkan bisa diatasi,” kata Pramono.

Dalam kesempatan itu, dia turut menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga stabilitas sosial dan mengurangi ketimpangan. Pramono menyatakan anggaran untuk pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial tidak akan dikurangi.

“Pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan,” ujarnya. 

Dia juga menambahkan, program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul diperluas hingga jenjang S2 dan S3 serta disiapkan beasiswa luar negeri bagi warga dari keluarga tidak mampu.

Pramono berharap penyelesaian proyek strategis dan kebijakan keberpihakan sosial dapat berjalan seiring dengan penguatan kehidupan beragama dan kebersamaan warga Jakarta. 

“Semua ini kami lakukan agar pembangunan Jakarta lebih berkeadilan dan berkelanjutan,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI