Haul ke-16 Gus Dur Bakal Soroti Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:18 WIB
Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (SinPo.id/ maarifnujateng)
Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (SinPo.id/ maarifnujateng)

SinPo.id - Peringatan Haul ke-16 Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang akan digelar di Jl. Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu besok, 20 Desember 2025, pukul 20.00 – 23.00 WIB, akan mengangkat tema "Dari Rakyat, Oleh Rakyat, dan Untuk Rakyat". 

Ketua Panitia Haul Gus Dur ke-16 Alissa Wahid mengatakan, alasan pemilihan tema itu, sebagai upaya untuk menghadirkan inspirasi dan keteladanan Gus Dur dalam mengawal proses demokrasi yang dipilih oleh Indonesia, dalam menjalankan sistem politiknya.

"Kenapa kita angkat tema ini? Karena Gus Dur sepanjang hidupnya memperjuangkan kedaulatan rakyat, kedaulatan sipil. Itu beliau betul-betul perjuangkan. Beliau mengajarkan kepada kita, sikap pribadi maupun sikap kepemimpinan. Jadi Kebijakan-kebijakan yang diambil, atau stragegi yang diambil berangkat "Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat'," kata Alissa dalam keterangannya, Kamis, 18 Desember 2025. 

Menurut Alissa, setiap rakyat punya martabat, hak, sumber daya pribadi, potensi, dan aspirasi. Karena itu, sudah seharusnya hal ini menjadi tujuan akhir, atau muara dari sebuah negara bangsa. 

Pada dasarnya, cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia adalah menjadikan rakyatnya mendapatkan keadilan, makmur, dan sentosa. Apapun yang dilakukan, pada skala bangsa dan negara, harusnya untuk kepentingan rakyat. 

"Dalam konsep demokrasi, untuk rakyat itu artinya melibatkan rakyat. Jadi, harapannya, aspirasinya, dan kebutuhannya itu diperhatikan dalam menyusun atau mengelola kehidupan bersama. Jadi nggak hanya terima bansos, atau dijadikan pasar ekonomi, atau pelengkap penderita," tegas putri sulung mantan Ketua Umum PBNU itu.

Alissa beranggapan, saat ini semangat berdemokrasi di Indonesia mulai meluntur, baik di tataran rakyatnya sendiri, maupun penyelenggara negara atau aktor yang lain, terutama partai politik. Hal ini menjadi suatu peringatan bagi bangsa Indonesia, agar tidak melenceng dari kesepakatan sistem demokrasi yang sudah dianut bertahun-tahun lamanya. "Ini suatu alarm buat kita semua," tandas Direktur Jaringan GUSDURian Indonesia itu. 

Acara Haul ini akan dihadiri sejumlah tokoh nasional Seperti Ibu Nyai Shinta Nuriyah Wahid, Prof. Mahfud MD, KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), KH. Ubaidullah Sodaqoh, serta berbagai tokoh agama, tokoh lintas agama, beserta sejumlah tamu undangan lain. 

Agenda utama Haul Gus Dur ke-16 kali ini akan ada pembacaan tahlil dari KH. A. Mu’adz Thohir dan Doa oleh KH. Abdul Hakim Mahfudz. Di awal acara, akan dibuka dengan pembacaan Shalawat oleh Azzam Nur Mukjizat dan Hadroh dari Group Hadroh Sahoutul Munawaroh. Selanjutnya akan ada pembacaan ayat Suci Al Qur’an, yang akan dilantunkan Ustadz Miftah Farid. 

Sejumlah artis dan seniman juga turut meramaikan jalannya acara, di antaranya Cak Kirun dan Tessi. Tak mau kalah, Maica Aurora (Cucu Gus Dur) juga akan ikut performance. Sebagai pamungkas, Budi Cilok feat Abel juga akan turut mendendangkan beberapa lagu balada yang diciptakan Iwan Fals, sang musisi legendaris yang lagu-lagunya syarat dengan nuansa kritik sosial.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI