Badai Musim Dingin Memperburuk Kondisi Kemanusiaan di Gaza
SinPo.id - Badai musim dingin yang melanda wilayah Palestina, telah memperburuk kondisi ratusan ribu pengungsi di Gaza, lantaran Israel terus mencegah masuknya bantuan untuk kebutuhan masyarakat Gaza.
PBB mengatakan pihaknya telah menyiapkan tenda, selimut, dan perlengkapan penting lainnya untuk memasuki Gaza, tetapi otoritas Israel terus memblokir atau membatasi akses melalui perbatasan.
Di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, atap rumah keluarga yang rusak akibat perang runtuh selama badai. Namun, enam warga Palestina, termasuk dua anak, berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
Tak hanya bangunan yang runtuh, Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan seorang bayi Palestina berusia dua minggu meninggal karena kedinginan.
Kementerian tersebut juga menyoroti risiko yang dihadapi orang-orang lanjut usia dalam cuaca dingin di tempat penampungan. Terlebih banyak tenda pengungsi yang hanyut dan terendam banjir, serta minimnya pakaian hangat atau selimut.
"Badai telah merusak atau menghancurkan tempat penampungan dan barang-barang pribadi di seluruh wilayah tersebut," kata Farhan Haq, salah satu juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 18 Desember 2025.
Sementara itu, Pertahanan Sipil Palestina di Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa apa yang terjadi di Gaza saat ini, merupakan bencana kemanusiaan yang sesungguhnya.
