Pimpinan MPR: Pendidikan Responsif Bencana Melindungi Masa Depan Anak Bangsa
SinPo.id - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) menekankan pentingnya pembangunan sistem pendidikan yang responsif terhadap ancaman bencana. Langkah ini sebagai bagian upaya negara untuk melindungi masa depan setiap anak bangsa.
"Wilayah Indonesia yang dikelilingi oleh rangkaian gunung berapi aktif ini merupakan kawasan yang rawan bencana. Karena itu, pengembangan sistem pendidikan yang responsif terhadap ancaman bencana harus diwujudkan," kata Rerie dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2025.
Berdasarkan Peta Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2023, terdapat lebih dari 70.000 satuan pendidikan (PAUD hingga SMA/SMK) yang berlokasi di wilayah dengan risiko bahaya sedang hingga tinggi dari berbagai ancaman bencana.
Legislator dari Fraksi Partai NasDem ini mengungkapkan Badan Dunia PBB, UNICEF dalam laporannya, menempatkan Indonesia ke dalam 50 negara teratas di dunia yang anak-anaknya paling berisiko terdampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan.
Dengan lebih dari 70.000 sekolah dalam bayang-bayang ancaman bencana, pengembangan sistem pendidikan, termasuk pembangunan prasarana dan sarana pendidikan, harus mampu mengantisipasi sejumlah ancaman bencana yang ada.
Menurut Rerie, kesiapan SDM untuk menjalankan sistem pendidikan yang adaptif terhadap ancaman bencana, juga penting untuk diwujudkan.
Anggota Komisi X DPR RI ini mengatakan sejumlah upaya, seperti antara lain penguatan kurikulum yang adaptif terhadap bencana, meningkatkan literasi kebencanaan, hingga meningkatkan keterampilan pengajar dalam menerapkan manajemen stres dalam menghadapi dampak bencana, harus segera direalisasikan.
Dia berharap bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sumatra, menjadi alarm bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan sistem pendidikan yang mampu mengantisipasi dampak ancaman bencana, demi melindungi masa depan generasi penerus bangsa.

