Lembaga Adat Desa Mangliawan Fasilitasi Jowo Line Dance untuk Lestarikan Busana dan Budaya Jawa
SinPo.id - Lembaga Adat Desa Mangliawan berkolaborasi dengan Jowo Line Dance (JLD) merayakan ulang tahun ke-3 kehadiran JLD sebagai salah satu entitas yang berkomitmen melestarikan busana dan budaya Jawa.
Acara yang digelar di pendopo Joglo Mangliawan, Kec. Pakis, Kab. Malang itu berlangsung meriah dengan nuansa sarat tradisi Jawa itu dihadiri oleh para pegiat seni, para tokoh adat, serta komunitas budaya dari berbagai wilayah.
Sebagai pembuka acara, seniman Kampung Budaya Polowijen mementaskan tari Topeng Grebeg Jowo yang merepresentasikan kekayaan tradisi dan spiritualitas budaya Jawa yang merupakan tari tradisional Malang sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan ujub umbul donga, pemotongan tumpeng, serta pelepasan burung Dara sebagai simbol doa, harapan, dan kebebasan dalam berkarya serta menjaga harmoni kehidupan.
Ketua Presidium Dewan Kesenian Jawa Timur, Ki Suroso mengungkapkan rasa haru dan bangga karena JLD menjadi bagian dari komunitas yang dapat mempersatukan para pelestari budaya dan dapat mengkolaborasikan dalam pementasan bersama.
"Dengan memanfaatkan ruang-ruang budaya seperti pendopo Joglo Mangliawan yang dikelola lembaga adat setempat, kami meyakini kegiatan seni budaya akan makin berkembang dan maju," kata Ki Suroso di desa Mangliawan, Kec. Pakis, Kab. Malang, Senin (15/12/2025).
Sementara itu, ketua Perempuan Kebaya dan Konde Malang, Ike Damayanti mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam event ulang tahun JLD. Pihaknya melihat komunitas JLD itu kuat pada pelestarian busana kebaya dan tembang Jawa.
"JLD ini memang menjadi simpul pelestari budaya yang menghibur serta menghidupkan kembali tembang Jawa yang lama," kata Ike.
Puncak perayaan dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni tari tradisional secara bergantian. Mulai tari Topeng Grebeg Jowo oleh Kampung Budaya Polowijen, tari Gambyong Bule Kecil oleh sanggar Citra Natya Budaya, tari Kelono Sewandono oleh sanggar Citra Natya Budaya, tari Pesisir oleh sanggar Sekar Aum Singosari, serta tari Gandrung oleh sanggar Tidar Karangbesuki.
Untuk sesi tembang, mulai dari tembang Jawa oleh anak-anak Miben Voice, menari Arimbi oleh Jowo Line Dance, dilanjutkan fashion show dan menyanyi bersama oleh komunitas Perempuan Konde dan Kebaya, sebagai pamungkas pentas dari Srikandi Jowo Line Dance.
"Perayaan HUT ke-3 ini menjadi bukti bahwa JLD tidak hanya berkembang sebagai komunitas seni pertunjukan, tetapi juga berperan aktif dalam merawat nilai-nilai budaya Jawa melalui ekspresi kreatif yang inklusif dan membumi," kata pemangku komunitas budaya JLD, Ki Rinto Syamsuryono. *

