Wakil Ketua Komisi V DPR Tekankan Koordinasi Lintas Sektor Hadapi Lonjakan Arus Mudik Nataru 2025/2026

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22 WIB
Natal (pixabay)
Natal (pixabay)

SinPo.id -  Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menghadapi lonjakan arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Ia menekankan bahwa keselamatan transportasi harus menjadi prioritas utama tanpa mengabaikan standar operasional prosedur (SOP).

Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, mitra kerja Komisi V sudah berpengalaman menangani mudik setiap tahun. Namun, keberhasilan tetap bergantung pada sinergi antarinstansi, mulai dari Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BMKG, hingga Basarnas. “Sarana dan prasarana disiapkan oleh Kementerian PUPR, moda transportasi oleh Kementerian Perhubungan, sementara BMKG dan Basarnas berperan penting dalam mitigasi bencana. Semua harus berjalan selaras,” ujar Andi Iwan usai memimpin kunjungan kerja reses di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 14 Desember 2025

Ia mengingatkan agar pengelolaan lonjakan penumpang tidak dilakukan dengan melanggar SOP, seperti memaksakan kapasitas angkut berlebihan. “Lonjakan penumpang harus dikelola dengan menambah armada, bukan dengan overload. Jangan dibalik logikanya, karena yang paling utama adalah keselamatan,” tegasnya.

Komisi V juga meminta BMKG menyampaikan peringatan dini cuaca secara akurat dan tepat waktu kepada masyarakat serta pemangku kepentingan. Informasi tersebut dinilai krusial untuk meminimalisasi risiko bencana dan korban jiwa selama periode Nataru. “Mitigasi harus dilakukan sejak awal. Begitu ada potensi cuaca ekstrem, harus segera diinformasikan dan dikoordinasikan dengan Basarnas, BPBD, hingga aparat keamanan,” tambahnya.

Sementara itu, PT Angkasa Pura Indonesia menyiapkan Posko Angkutan Udara Nataru 2025/2026 selama 21 hari, mulai 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, sesuai arahan Kementerian Perhubungan. Posko ini bertujuan menjaga kualitas keselamatan, keamanan, dan pelayanan di bandara menghadapi potensi kenaikan trafik penerbangan.

Data Kementerian Perhubungan mencatat kesiapan armada kapal untuk angkutan Nataru sebanyak 25 kapal penumpang dengan kapasitas 44.180 kursi, ditambah kapal perintis dan kapal RORO dengan total kapasitas 56.069 kursi. Ketersediaan tiket mencapai 639.635 untuk periode Nataru. Sedangkan armada pesawat tersedia 568 unit, dengan 368 pesawat servicable dan 200 dalam masa perawatan, sehingga masih surplus 42 pesawat dari kebutuhan.

Dengan koordinasi lintas sektor dan kesiapan armada, pemerintah diharapkan mampu menjaga kelancaran arus mudik Nataru 2025/2026 sekaligus memastikan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI